Bagikan:

JAKARTA - Film Petualangan Anak Penangkap (PAPH) Hantu bakal ditayangkan mulai 18 Januari 2024. Film ini mengisahkan tiga orang anak yakni Rafi, Chacha, dan Zidan yang tergabung dalam kelompok Anak Penangkap Hantu (APH).

Ketiganya dimintai bantuan oleh Gita yang tinggal di desa terpencil yang telah lama dilanda kekeringan dan teror oleh penunggu hutan yang sering menculik penduduk desa.

Saat hendak membongkar kejadian aneh yang mereka duga hanyalah perbuatan manusia biasa, mereka mulai mendapat gangguan-ganguan supranatural yang tak dapat mereka jelaskan.

Film PAPH dibintangi oleh Muhammad Adhiyat (sebagai Zidan), Muzakki Ramdhan (sebagai Rafi), Giselle Tambunan (sebagai Chacha), Andy Boim (sebagai Bang Dul), Adinda Thomas (sebagai Gita), Sujiwo Tejo (sebagai Wak Bomoh), Nugie (sebagai ayah Gita), Agus Wibowo (sebagai Pak Tajir), Arry Febrian (sebagai Pak Kades), dan Verdi Solaiman (sebagai Pak Cho).

Muzakki Ramdhan dan Muhammad Adhiyat menceritakan kisahnya selama proses syuting film tersebut di daerah Banyuwangi, Jawa Timur. Muzakki mengatakan ada satu adegan yang mengharuskan mereka memanjat dan terjun dari tebing setinggi 12 meter.

“Kesanggupan fisik kita sangat diuji di film ini,” kata Muzakki dikutip dari ANTARA, Jumat, 8 Desember.

“Ketika naik (tebing) sih biasa saja, tapi saat sampai di puncak dan melihat ke bawah itu, seperti, kok, tinggi ya? Lumayan menyeramkan,” Muzakki menambahkan.

Hal ini cukup sulit bagi Muzakki, pasalnya, karakter Raffi yang ia perankan pada film itu adalah sosok yang amat pemberani. Namun ia pun berhasil melawan rasa takut tersebut dan melakukan proses syuting dengan baik.

Pemain kelahiran 11 Agustus 2009 itu menyebut bahwa mereka sempat menjalani latihan fisik beberapa saat sebelum pengambilan gambar adegan ekstrem tersebut. Mereka juga di awasi oleh pemanjat tebing profesional.

Sementara itu, Adhiyat, juga menceritakan momen tak terlupakan selama menjalani syuting. Bocah 12 tahun itu mengaku sempat ketakutan ketika hendak pergi ke toilet di malam hari.

Pasalnya, pada saat itu Adhiyat dan kawan-kawan sedang melakukan syuting di tengah hutan yang gelap.

“Waktu di hutan, karena fasilitas toiletnya agak jauh, dan perjalanan ke toiletnya tuh lumayan seram, apalagi di daerah tebing dan gunung-gunung, jadi naik motor malam-malam agak menyeramkan,” kata Adhiyat.