Kekayaan Cita Rasa Hidangan <i>Plant Based</i> dalam Menu Rendang dan Rawon
Ilustrasi cita rasa hidangan plant based dalam menu rendang dan rawon (Freepik/valeria_aksakova)

Bagikan:

YOGYAKARTA – Memilih hidangan yang dikonsumsi merupakan preferensi setiap orang. Anda bisa memilih bebas makan apa saja, tetapi ada pula preferensi yang memilih makanan berbasis tanaman atau plant based. Melansir Heart Foundation, Senin, 27 November, pola makan berbasis makanan nabati mencakup serangkaian pola makan mulai dari tidak mengonsumsi produk hewani dalam jumlah kecil hingga sedang. Ada pula pola hidup vegan yang hampir sepenuhnya mengupayakan mengonsumsi plant based. Sedangkan flexitarian, yang mayoritas membatasi mengonsumsi daging merah dan lebih banyak mendapatkan protein dari ikan atau seafood, telur, dan dairy.

Pola makan plant based juga direkomendasikan untuk membangun kesehatan jantung. Pola ini memerlukan adaptasi dengan memilih hidangan berbasis buah, sayuran, sumber protein nabati, lemak nabati, dengan bumbu serta rempah untuk memperkaya cita rasa makanan.

Penelitian ilmiah juga menunjukkan bahwa mengonsumsi lebih banyak protein nabati, mendukung kesehatan jantung lebih baik. Ada pula penelitian yang membuktikan menggantikan protein hewani dengan protein nabati baik bagi jantung Anda. Penelitian lain juga menunjukkan, terlalu banyak konsumsi daging merah meningkatkan risiko penyakit jantung.

Di samping bukti ilmiah mengenai kesehatan pola makan nabati, ada sejumlah alasan kenapa orang menjalani pola makan tersebut. Mencakup kesejahteraan hewan, dampak terhadap lingkungan, budaya, agama atau keyakinan pribadi lainnya.

Nah, untuk menjalani pola makan nabati, memang perlu menghadapi tantangan untuk berinovasi menciptakan sajian khas kaya rempah di Nusantara dengan bahan 100 persen nabati. Ini merupakan komitmen dari Green Rebel Foods, yang mana, merek teknologi makanan di Asia Tenggara ini memiliki misi demokratisasi makan sehat dan berkelanjutan dengan membuat daging utuh, dairy, dan saus yang sepenuhnya berbasis nabati. Setiap proses, formulasi, dan bahan yang diperoleh oleh produsen makanan meatless ini tak mengurangi sensasi makan daging dalam hidangan khas Nusantara, seperti rendang, dendeng balado, dan sate maranggi.

menu soto di restoran omah budoyo berbahan plant based dari green rebel foods
Menu soto di restoran Omah Budoyo berbahan plant based dari Green Rebel Foods (Instagram/@greenrebelsfood.id)

Pada Sabtu, 25 November, pekan lalu, dirilis menu makan malam berbasis plant based sebagai wujud kolaborasi antara Green Rebel Foods bersama Omah Budoyo restaurant. Omah Budoyo merupakan galeri seni yang memiliki empat zona, yaitu art gallery, show room, café store, dan pendopo. Saat ini, di galeri ini sedang digelar pameran dari lima seniman muda yang berbasis material bertema The Unbrittle.

menu dinner di restoran
Salah satu menu dinner di restoran (Instagram/@omahbudoyo_official)

Menu makan malam plant based yang dirilis mengolah berbagai hidangan khas Nusantara yang berbasis nabati atau plant based. Kreasi dari chef andalan Omah Budoyo, diantaranya berbahan beefless chunk, chicken chunk, fish, dan eggless. Menu yang dihadirkan mempresentasikan rasa khas Indonesia. Bahan dagingnya, diganti dengan meatless nabati yang tinggi protein, serat, bebas kolesterol, dan ramah lingkungan. Menu tersebut menonjolkan rasa rempah khas Indonesia yang fleksibel jika dipadukan dengan bahan dasar protein nabati. Ketujuh menu yang dirilis, antara lain beefless rendang, beefless rawon, beefless dendeng ragi, chicken satay, chicken basil, pepes fish, dan eggless fried.