YOGYAKARTA – Meskipun punya asma, Karin Novilda, menantang diri dengan hiking ke Gunung Prau. Gunung dengan ketinggian lebih dari 2.000 meter di atas permukaan laut (mdpl) ini terletak di Dataran Tinggi Dieng, Wonosobo, Jawa Tengah. Selebgram, model, dan penyanyi yang populer dikenal dengan Awkarin ini, membagikan keseruan pendakian menuju puncak melewati jalur Patak Banteng.
Ini kali pertama Karin mendaki gunung. Uniknya, ia tidak memakai jasa porter untuk membawa tas punggung berukuran besar yang disebut carrier. Carrier ia bawa sendiri sampai usai pendakian. Baginya, menjadi pendaki yang menggendong sendiri tas bawaan logistik merupakan achievement. Dengan tantangan tersebut, ia bisa menekan keterbatasan, termasuk perihal kondisi pernapasannya yang mana ia memiliki asma.
Pendakian dilakukan bersama ketiga rekannya, diantaranya Dara Arafah, Wasmah Syerin Alamudy, dan Dwina Karnia. Dalam jalur pendakian Gunung Prau, tak bisa setiap tempat mendapatkan sinyal provider atau sinyal internet. Karin menuliskan catatan perjalanannya, termasuk soal zero signal sampai Sunset Point.
Pendakian ditempuh selama 3 jam dan pagi hari jelang siang, Karin Novilda bersama rekan mendaki lainnya sampai puncak. Keseruan tergambarkan lewat unggahan potret dan reels di sosia medianya. Ia juga menuliskan tantangannya bukan hanya jalur yang bertangga batu dan tanah, tetapi juga asma yang ia derita.
Tak patah semangat, pengalaman hiking pertama kali ini tak terlupakan. Barang bawaan dan peralatan banyak disiapkan sendiri oleh Karin. Tetapi ia juga melibatkan jasa porter, guide, cook, supaya pendakiannya nyaman.
Potret di atas, Karin berfoto di belakang bangunan beratap seng. Terlihat pula pemandangan ladang terasering sedang disiapkan untuk ditanam. Bukit hijau dipayungi awan abu-abu juga menjadi latar indah potret Karin dalam pendakian.
Menyoal outfit, tampaknya Karin memakai sesuai safety operational procedure. Mulai dari alas kaki stardar trekking beserta stik bantu jalan dan keseimbangan. Pakaian tampak sewarna atasan dan bawahannya. Sedangkan tas carrier tampak melindungi punggung yang talinya melingkar di pundak.
Untuk persiapan Karin Novilda mendaki, tentu tak hanya barang bawaan serta outfit yang nyaman. Beberapa kali, perempuan kelahiran Tanjung Pinang ini mengunggah potret olahraga. Potret di atas, diunggah bersama quote yang bermaksud menyampaikan bahwa keterbatasan sumbernya dari waktu, energi, ruang, dan lainnya yang berada antara apa yang diinginkan atau mana yang tepat.