Bagikan:

JAKARTA - Festival film Jakarta World Cinema Week (JWCW) 2023 telah rampung digelar. 

Pemutaran film dari Australia berjudul Shayda di CGV Grand Indonesia pada Sabtu, 18 November malam menjadi penutup gelaran ini.

Shandy Gasella selaku Festival Director mengatakan, pemilihan Shayda sebagai film penutup punya alasan serupa dengan dipilihnya Inshallah A Boy sebagai film pembuka festival.

“Saya dan Daniel memilih 91 film dari ratusan film di JWCW adalah satu hal. Tapi untuk mutusin film mana yang ada di opening dan closing, itu hal yang berat,” kata Shandy Gasella dalam penutupan JWCW 2023.

“Setelah kita diskusi mengenai isu-isu yang diangkat dari 91 film ini, kita melihat Inshallah A Boy dan Shayda punya karakteristik yang cukup provokatif. Korelasi antara Inshallah A Boy dan Shayda adalah film yang punya pesan empowering women, perempuan itu harus berdaya,” lanjutnya.

JWCW digelar selama delapan hari. Shayda, merupakan film garapan Noora Niasari yang menceritakan tentang perjuangan seorang ibu dan anaknya yang berusia 6 tahun asal Iran yang mencari perlindungan di Australia.

“Film ini didasarkan pada memoar ibuku yang pergi ke Australia untuk mencari perlindungan, tapi kehidupannya di sana juga tidak mudah,” ujar Noora Niasari.

Dalam penutupan JWCW 2023, juga diumumkan Inshallah A Boy menjadi film paling disukai penonton. Film tersebut mendapat voting terbanyak mengungguli puluhan film lain.

Secara total 91 film ditayangkan dalam JCWC 2023, baik secara offline di CGV Grand Indonesia, dan secara online di KlikFilm. Shandy Gasella berharap JWCW bisa terus berlanjut di tahun-tahun mendatang.

“Terima kasih untuk semua pihak yang sudah berpartisipasi sehingga JWCW edisi kedua ini bisa berlangsung. Semoga kita bisa ketemu lagi di JCWC edisi ketiga tahun depan,” pungkas Shandy Gasella.