Bagikan:

JAKARTA - Acara pameran dan pentas fesyen lokal yang digelar oleh Indonesia Fashion Chamber, Spotlight 2023 kembali hadir kedua kalinya. Perhelatan fesyen tahunan persembahan Indonesia Fashion Chamber (IFC) ini secara konsisten merayakan keragaman budaya, wastra, dan kerajinan Indonesia dengan semangat kebaruan sebagai keunggulan produk fesyen Indonesia.

Melihat antusiasme penonton tahun lalu yang mencapai 3.5000 orang, National Chairman IFC Ali Charisma berharap acara ini dapat dilakukan secara rutin setiap tahunnya.

"Kita buat event ini, karena hampir tiap bulan kita buat event fashion, dan Spotlight kita buat tiap akhir tahun, dan ini tahun kedua," jelasnya

Selain itu, memiliki kesadaran bahwa industri fesyen penyumbang polusi terbanyak kedua setelah minyak, Ali Charisma mengatakan bahwa acara ini bertujuan mendorong pelaku industri fesyen Indonesia untuk bisa memproduksi sustainable fashion.

"Spotlight mengajak semuanya termasuk baik pelaku dan pengguna fashion, stakeholder juga, untuk konsisten karena sustainable fashion bukan sekadar tagline tapi harus kita jalankan karena bumi mulai berubah, dan karena fashion jadi industri kedua yang menyumbang polusi terbanyak setelah minyak," ujarnya.

Oleh karena itu, Spotlight Indonesia bertujuan untuk mempromosikan Indonesia sebagai sebuah destinasi global untuk produk busana siap pakai (ready-to-wear) berbasis konsep berkelanjutan (sustainability).

Dengan mengedepankan penggunaan wastra, budaya, dan sumber daya lokal serta pengerjaan tangan (handmade) mendukung terwujudnya industri fesyen berlandaskan sustainability (berkelanjutan) untuk bumi yang lebih baik. Wastra Nusantara tentunya dipresentasikan secara kontemporer agar dapat diterima di pasar global.

Dengan mengangkat tema Culture: Then and Now, Spotlight Indonesia 2023 resmi digelar pada tanggal 16-18 November 2023 di Pos Bloc Jakarta.