Indonesia Angkat Isu Energi Hijau di Hannover Messe 2023, Peluang Cari Investor untuk IKN
Direktur Jenderal Ketahanan, Perwilayahan dan Akses Industri Internasional (Dirjen KPAII) Kementerian Perindustrian Eko S.A. Cahyanto. (Foto: Dok. Kemenperin)

Bagikan:

JAKARTA - Pada ajang bergengsi pameran teknologi industri terbesar dunia Hannover Messe 2023, Indonesia akan memamerkan konsep pengembangan Ibu Kota Negara (IKN) Nusantara yang mengusung konsep kota hijau sebagai salah satu Proyek Strategis Nasional (PSN) sebagaimana ditetapkan dalam Peraturan Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Nomor 21 Tahun 2022.

"Keikutsertaan Indonesia dalam Hannover Messe 2023 juga diharapkan dapat meningkatkan peluang investasi dalam pengembangan IKN Nusantara dengan penerapan tiga konsep green energy," kata Direktur Jenderal Ketahanan, Perwilayahan dan Akses Industri Internasional (Dirjen KPAII) Kementerian Perindustrian Eko S.A. Cahyanto lewat keterangan tertulisnya, Jumat, 14 April.

Eko menyebut, ada tiga konsep green energy yang bakal diterapkan dalam pengembangan IKN Nusantara, yaitu Kota Hutan yang didominasi oleh bentang alam dengan struktur hutan yang berfungsi sebagai ekosistem untuk menciptakan kehidupan bersama alam.

Selanjutnya, Kota Spons, yakni dengan meningkatkan daya serap air untuk mengurangi risiko banjir dan meningkatkan kualitas dan kuantitas air bersih.

"Konsep ketiga adalah Kota Pintar, yaitu kota dinamis, inklusif, didukung oleh masyarakat, dan siap menghadapi masa depan. Kota Pintar ini didukung oleh teknologi sebagai akselerator untuk peningkatan produktivitas dan kualitas hidup," ujarnya.

Menurut Eko, dalam perhelatan Hannover Messe 2023, di Paviliun Indonesia akan digelar konferensi pada 18-20 April 2023.

"Indonesia akan menampilkan kebijakan yang telah dijalankan pemerintah dalam upaya mendukung proses transformasi dari convetional manufacturing system menuju green industry manufacturing systems," ungkapnya.

Saat konferensi nanti, lanjut Eko, akan menghadirkan enam tema utama, di antaranya Strengthening Manufacturing Ecosystem by Accelerating Industry 4.0, Investing in The New National Capital City, Investing in The Manufacturing Sector, Electric Vehicle Ecosystem dan Sustainability and Carbon Neutrality, serta Investing Human Capital for Industrial Competitiveness.

"Rangkaian konferensi ini menghadirkan para narasumber dari kalangan industri serta pejabat Pemerintah Indonesia," jelas Eko.

Dia menilai, kesempatan menjadi Official Partner Country pada Hannover Messe 2023 adalah peluang emas bagi Indonesia yang harus dimanfaatkan untuk memperkenalkan kekuatan teknologi industri, serta mendorong keterhubungan industri Indonesia dengan jejaring rantai suplai global.

"Tentunya, hal ini berperan penting dalam memperkuat hubungan bilateral dan kerja sama ekonomi Indonesia dengan Jerman, tidak hanya terbatas pada perdagangan, investasi dan industri saja, tetapi juga akan menyentuh pada dimensi pembangunan berkelanjutan (sustainability development)," tandasnya.