Bagikan:

YOGYAKARTA – Sebanyak 60 persen air membentuk tubuh manusia. Itu artinya, air ialah komponen penting dalam tubuh. Kalau Anda kehilangan banyak air, banyak proses biologis tidak bisa berjalan. Misalnya untuk berkeringat dan pembuangan limbah. Dengan minum banyak air setiap hari, ini membantu menggantikan kehilangan air dan menjaga tubuh tetap sehat. Air untuk minum, biasanya didapat dari keran, sumur, mata air, sungai, atau air kemasan. Namun, apakah air hujan aman diminum?

Tidak ada yang salah dengan minum air hujan, asalkan bersih. Melansir Healthline, Rabu, 15 November, banyak masyarakat di seluruh dunia bergantung pada air hujan sebagai sumber utama air minum mereka. Meski begitu, tidak semua air hujan aman untuk diminum. Beberapa faktor fisik dan lingkungan dapat dengan cepat mengubah air hujan yang segar dan bersih berpotensi bahaya bagi kesehatan. Seperti kandungan parasit, bakteri berbahaya, virus, dan secara historis dikaitkan dengan wabah penyakit.

Air hujan yang jatuh di daerah yang sangat tercemar, atau bersentuhan dengan kontaminan, seperti kotoran hewan dan logam berat, tidak layak dikonsumsi manusia. Oleh karena itu, air hujan tidak disarankan untuk diminum kecuali 100 persen yakin bahwa air tersebut bersih dan aman dikonsumsi.

minum air hujan apakah aman untuk kesehatan
Ilustrasi minum air hujan apakah aman untuk kesehatan (Freepik)

Faktor yang perlu diperhatikan, antara lain wilayah geografis, tingkat polusi udara, dan alat yang digunakan untuk mengumpulkan air hujan, mengolah, menguji, dan menyimpan air. Kenapa pengolahan penting, karena jenis bakteri tertentu memerlukan pengolahan kimia sebelum air aman diminum. Sedangkan untuk menghilangkan kontaminan kimia, seperti logam berat, Anda harus menggunakan sistem penyaringan air. Menurut CDC (Centers for Disease Control and Prevention), air hujan yang dikumpulkan untuk keperluan minum, harus disaring, didisinfeksi, dan diuji secara teratur.

Oleh karena tidak dapat melakukan pengujian secara efektif untuk air hujan yang dikumpulkan, maka disarankan agar Anda hanya menggunakan air hujan yang dikumpulkan untuk keperluan lain, seperti berkebun, mencuci pakaian, atau mandi. Ingatlah bahwa tempat-tempat tertentu mempunyai batasan hukum mengenai pengumpulan air hujan. Oleh karena itu, jika Anda berencana menerapkan sistem pengumpulan air hujan, pastikan jumlah yang dikumpulkan, serta metode pengumpulannya, diperbolehkan di wilayah Anda.

Pada kesimpulannya, air memang diperlukan tubuh untuk mendapatkan hidrasi cukup. Tetapi pilihlah air minum yang baik dan tidak mengubah pH darah secara signifikan. Selain itu, air hujan biasanya cenderung sedikit asam, dengan pH sekitar 5,0–5,5. Ini mungkin juga jauh lebih asam jika Anda mengumpulkannya dari lingkungan dengan banyak polusi udara.