Bagikan:

YOGYAKARTA – Sebagai seorang ibu, Anda tentu pernah mendapati buah hati mengalami gumoh. Kondisi itu terjadi ketika bayi memuntahkan lagi isi perut yang sebelumnya sudah masuk lewat mulutnya. Mengetahui informasi tentang gumoh penting sebagai tambahan ilmu parenting. Lalu kenapa bayi sering gumoh?

Kenapa Bayi Sering Gumoh?

Dikutip dari AI Care, gumoh adalah kejadian yang dialami oleh bayi, dimana bayi akan memuntahkan lagi isi lambung melalui mulutnya. Gumoh sendiri dikenal dengan sebutan gastroesophageal reflux dalam bahasa kedokteran. Gumoh yang dikeluarkan oleh bayi tidak hanya berupa makanan atau minuman, namun bisa berupa sekresi kelenjar saluran cerna yang berbalik menuju kerongkongan.

Fenomena gumoh pada bayi memang dianggap proses fisiologi yang wajar. Bahkan bayi yang masih menyusu juga mengalami hal ini. Bayi akan mengalami gumoh wajar saat usia 2 hingga 3 minggu dan puncaknya saat bayi berada di usia 4 hingga 5 bulan.

Penyebab bayi gumoh adalah karena relaksasi sementara cincin otot di bagian bawah kerongkongan atau disebut dengan sfringter esofagus. Perlu diketahui bawha fungsi cincin otot adalah untuk mencegah makanan yang ada di dalam lambung berbalik lagi ke arah kerongkongan.

Cincin otot pada bayi sendiri belum berfungsi secara sempurna sehingga wajar jika mereka mengalami gumoh. Orang tua tak perlu khawatir karena gumoh biasanya akan hilang seiring dengan berjalannya waktu, terutama saat fungsi saluran cerna pada anak makin sempurna, khususnya ketika anak sudah bisa duduk dan sudah bisa mengonsumsi makanan padat MPASI. Normalnya, kejadian gumoh pada bayi akan hilang dengan sendirinya ketika usia 12 bulan ke atas.

Beda Gumoh dengan Muntah

Pada bayi, gumoh terjadi karena orises fisiologi. Sedangkan muntah bisa terjadi karena alasan kesehatan tertentu. Selain itu gumoh terjadi di usia-usia tertentu, sedangkan muntah adalah sebutan bagi keluarnya isi lambung lewat mulut secara paksa.

Selain itu perbedaan gumoh dan muntah adalah gumoh akan keluar dari mulut tanpa tekanan dan usaha dari bayi secara berlebihan. Gumoh juga tidak dibarengi dengan tangisan bayi. Sedangkan muntah terjadi dibarengi dengan dorongan atau usaha tertentu dari bayi. Saat ini terjadi bayi akan rewel bahkan menangis. Selain itu badan akan demam diikuti gejala lain.

Perlu diketahui pula bahwa cairan gumoh biasanya sebanyak 1 hingga 2 sendok makan saja. Saat itu terjadi maka ibu tak perlu khawatir karena sudah jadi hal yang wajar. Meski demikian, orang tua harus tahu ciri gumoh yang normal yakni sebagai berikut.

  • Gumoh tidak disertai dengan tanda perubahan kesehatan bayi
  • Tidak disertai dengan gangguan pernapasan
  • Biasanya terjadi setelah minum ASI atau makanan cair lain
  • Gumoh terjadi namun nafsu makan tidak terganggu

Cara Menangani Gumoh pada Bayi

Saat bayi gumoh, orang tua cukup membersihkan cairan yang keluar dari mulut dengan kain lembut dan kering. Hal itu dilakukan untuk mencegah iritasi kulit bayi.

Orang tua juga disarankan untuk menegakkan posisi bayi selama 30 menit setelah ia menyusu. Hal itu dilakukan untuk menghindari tekanan di perut bayi. Orang tua juga disarankan untuk menepuk punggung bayi secara pelan dan hati-hati agar bisa sendawa.

Selain terkait kenapa bayi sering gumoh, kunjungi VOI.ID untuk mendapatkan informasi menarik lainnya.