Bagikan:

JAKARTA - Diabetes adalah kelainan metabolisme kronis yang tidak hanya menyerang manusia tetapi juga hewan. Hewan peliharaan seperti kucing dan anjing pun bisa terkena diabetes. Kondisi ini terjadi ketika kemampuan tubuh dalam mengatur kadar gula darah terganggu. 

Ada dua tipe utama diabetes pada hewan peliharaan, yakni diabetes tipe 1, yang bergantung pada insulin dan diabetes tipe 2, yang tidak bergantung pada insulin. Mengenali tanda dan gejala diabetes pada hewan peliharaan sangat penting untuk diagnosis dan penanganan dini.

Tanda dan gejala utama ini dapat membantu Anda memahami kondisi mereka dan mengambil langkah-langkah yang diperlukan untuk memastikan kesehatan hewan kesayangan.

Peningkatan rasa haus dan buang air kecil (Polidipsia dan Poliuria)

Salah satu tanda diabetes yang paling umum pada kucing dan anjing adalah peningkatan rasa haus dan buang air kecil. Ini merupakan suatu kondisi yang dikenal sebagai polidipsia dan poliuria. Ketika kadar gula darah hewan peliharaan meningkat, tubuh berupaya menghilangkan kelebihan glukosa melalui urin. Hal ini menyebabkan mereka minum air berlebih dan lebih sering sehingga menyebabkan sering buang air kecil. Anda mungkin lebih sering melihat  mangkuk air minum hewan kesayangan cepat kosong daripada sebelumnya.

Peningkatan nafsu makan (Polyphagia)

Anjing dan kucing penderita diabetes sering kali menunjukkan nafsu makan yang tidak pernah terpuaskan, suatu kondisi yang dikenal sebagai polifagia. Meskipun mengonsumsi makanan lebih banyak dari biasanya, mereka mungkin mengalami penurunan berat badan karena ketidakmampuan tubuh memanfaatkan makanan yang dicerna dan nutrisi di dalamnya secara efektif. Kombinasi tidak sehat antara peningkatan nafsu makan dan peningkatan penurunan berat badan merupakan gejala khas diabetes pada kucing dan anjing.

Penurunan berat badan

Penurunan berat badan merupakan tanda umum diabetes pada hewan peliharaan dan biasanya disertai dengan peningkatan nafsu makan. Ketidakmampuan tubuh menggunakan glukosa untuk energi, bersamaan dengan pemecahan jaringan lemak dan otot, dapat menyebabkan penurunan berat badan secara bertahap. Anda harus memantau berat badan hewan peliharaannya secara efektif dan mencari perawatan dokter hewan jika melihat penurunan berat badan drastis. Karena hal ini dapat mengindikasikan masalah medis yang mendasarinya, termasuk diabetes.

Lesu dan lemah

Kucing dan anjing penderita diabetes sering kali mengalami lesu dan lemah akibat tubuhnya tidak menerima cukup energi dari makanan akibat peningkatan kadar gula darah. Hewan peliharaan akan tampak kurang aktif dan antusias dibandingkan biasanya. Selain itu terlihat dari  berkurangnya minat bermain dan berolahraga. Jika hewan peliharaan Anda yang tadinya lincah dan bersemangat tampak lesu dan tidak tertarik bermain lagi, itu mungkin merupakan tanda diabetes.

Perubahan cara jalan

Beberapa kucing dan anjing penderita diabetes biasanya menunjukkan perubahan dalam cara berjalan dan mobilitas. Hal ini terutama terlihat pada anjing, dimana seringnya terlihat lemah dan sulit berjalan. Kondisi ini mungkin disalahartikan sebagai radang sendi, namun penting mempertimbangkan diabetes sebagai penyebab potensial, terutama jika hewan peliharaan menunjukkan gejala lain yang disebutkan di atas. Diabetes dapat mempengaruhi sistem saraf, menyebabkan gangguan neuropati, yang dapat mengakibatkan gerakan tidak stabil dan perubahan gaya berjalan.

Perubahan penglihatan dan pandangan kabur

Katarak, suatu kondisi yang menyebabkan keruh pada lensa mata, adalah komplikasi umum diabetes pada kucing dan anjing. Perkembangan katarak dapat menyebabkan penurunan penglihatan secara bertahap, sehingga sulit melihat dengan jelas. Sebagai pemilik hewan peliharaan, Anda mungkin mulai memperhatikan selaput kebiruan atau keabu-abuan di mata hewan peliharaan, yang menandakan pembentukan katarak. Jika tidak diobati, katarak pada akhirnya bisa berubah menjadi kebutaan total.

Anda sebagai pemilik juga harus ingat bahwa mengelola diabetes pada hewan peliharaan memerlukan perawatan yang konsisten dan pemeriksaan rutin ke dokter hewan. Diabetes mellitus dapat diobati dan deteksi dini sangat penting untuk kesejahteraan mereka. 

Diabetes tipe 1 biasanya memerlukan suntikan insulin, pola makan yang dikontrol dengan cermat, dan pola olahraga. Penderita diabetes tipe 2 mungkin mendapat manfaat dari obat glukopage oral. Diagnosis dini harus diatur dengan baik melalui kontrol pola makan yang tepat, olahraga dan pengelolaan berat badan. Jika kondisinya berlanjut, terapi insulin mungkin diperlukan selain diet dan olahraga.