JAKARTA - Syakir Daulay telah menyelesaikan film perdananya sebagai sutradara sekaligus produser berjudul Imam Tanpa Makmum. Dalam film ini, Syakir Daulay mengangkat cerita tentang nikah muda dalam film yang rencananya akan tayang diseluruh bioskop Indonesia pada 19 Oktober.
Syakir mengaku bila awal ide untuk membuat film ini berasal dari keresahan yang ia alami. Hal ini sudah ia rasakan sejak beberapa tahun yang lalu hingga akhirnya memutuskan untuk membuat film ini.
"Jadi kenapa nikah muda, berangkat dari keresahan Syakir sih tentang tren nikah muda beberapa tahun belakangan ini," kata Syakir Daulay di XXI Epicentrum Kuningan, Jakarta Selatan, Senin, 9 Oktober.
Bagi pria berusia 21 tahun ini, film Imam Tanpa Makmum ini mencoba menghadirkan sudut pandang lain mengenai pernikahan. Di mana ia mencoba menjelaskan bila pernikahan bukan sebuah balap-balapan.
"Hadirnya film ini pengin memperlihatkan dari berbagai sudut pandang buat mengubah pemikiran nikah bukan jadi balap-balapan," ucap Syakir.
Namun ia kehadiran film ini bukan bermaksud untuk memberikan ceramah orang-orang terkait nikah. Namun, ia ingin memberikan sisi baik dan buruknya mengenai pernikahan bagi generasi muda.
"Syakir engga mau menggurui dan menceramahi orang. Cuma kita kasih peristiwa. Ketika kita memperlihatkan sisi hitamnya, Syakir kasih sisi putihnya begitu sebaliknya. Ada proses bersemiotika dalam film," jelasnya.
BACA JUGA:
"Makanya film ini mau memberikan tontonan dan tuntunan lah agar membuat generasi muda ini lebih baik lagi," tambahnya.
Film Imam Tanpa Makmum bercerita tentang seorang lelaki bernama Imam (Syakir Daulay), dimana dirinya dipaksa untuk segera menikah oleh sang ibunda (Cut Mini Theo).
Imam menghadapi dilema hebat. Ia harus memenuhi keinginan ibundanya, namun disisi lain ia masih sangat muda untuk berumah tangga.
Hingga akhirnya Imam bertemu dengan Zahra (Raisya) dan Naira (Vonny Felicia), wanita yang dimintanya untuk menjadi makmumnya.