YOGYAKARTA – Jerawat merupakan keluhan yang tak pandang bulu. Keluhan ini dialami tak hanya pada usia puber saja, tetapi karena penyebab tertentu bisa dialami oleh setiap orang dengan rentang usia antara 11-30 tahun. Bahkan usia lebih dari itu juga bisa mengalami jerawat. Lebih menggelisahkan lagi, jerawat kerap tak tuntas dan mengundang keluhan baru, yaitu luka bekas jerawat. Nah, jenis serta cara mencegah dan mengobati bekas jerawat, berikut ini penjelasannya.
Jenis bekas jerawat
Bekas jerawat disebut jaringan parut, ini tak hanya karena kebiasaan memencet jerawat yang menimbulkan koreng. Jaringan parut terjadi karena kerusakan kerusakan pada kulit setelah produksi minyak berlebih, peradangan, dan bakteri dipulihkan sehingga menyisakan bekas. Tetapi lebih dari itu, maka dermatolog menjelaskan apa saja jenis jerawat.
- Bekas luka atrofi, jenis bekas jerawat ini dikenal sebagai bekas jerawat depresi yang membentuk lekukan pada kulit. Menurut dokter kulit bersertifikat Brendan Camp, MD., jenis ini sering terlihat ketika cahaya menyinari kulit akan terlihat permukaan kulit tidak rata.
- Bekas luka hipertrofik, yang mana bentuknya tebal dan menonjol di atas kulit. Jaringan parut hipertrofik mungkin terlihat mirip dengan keloid.
- Bekas luka kecil atau ice-pick yang bentuknya kecil dan terlihat seperti kulit tertusuk.
- Bekas luka box car ialah bekas luka yang dangkal tetapi tepiannya tajam.
- Bekas jerawat yang dangkal dan cekungannya bertepi halus, berbeda dengan bekas luka box car.
- Hiperpigmentasi sebenarnya bukan hanya bekas luka, tetapi terjadi setelah kulit berjerawat meradang. Jelas Camp, ini ditandai dengna perubahan warna kulit akibat lesi jerawat sebelumnya dan bisa bertahan berbulan-bulan hingga menahun.
Untuk mencegah luka bekas jerawat, Anda bisa mengambil langkah-langkah tertentu. Paling penting, hindari memencet jerawat yang menyebabkan bekas luka. Untuk mengobati bekas jerawat, bisa mengambil langkah berikut ini.
Cara mengobati bekas jerawat
Di samping hindari memencet jerawat saat sedang tumbuh, Anda juga perlu melakukan sejumlah perawatan supaya bekasnya tidak parah. Sejumlah cara untuk mengobati bekas jerawat, berikut ini langkahnya.
1. Pakai skincare mengandung retinol dan retinoid
Untuk membantu memperbaiki tekstur dan warna kulit bekas jerawat, bahan utamanya adalah retinol atau retinoid yang juga dikenal dapat mencegah serta mengobati munculnya jerawat. Dokter kulit bersertifikat marisa Garshick, MD. dilansir Byrdie, Senin, 28 Agustus, retinoid membantu mengatur pergantian sel kulit, membantu meratakan warna kulit, dan juga bekerja untuk meningkatkan produksi kolagen yang dapat memperbaiki perubahan tekstur pada bekas luka. Oleh karena itu, meskipun jerawat sudah mereda, penting untuk terus menggunakan retinoid atau retinol untuk memperbaiki tampilan bekas jerawat.
2. Pengelupasan kulit
Pengelupasan kulit, termasuk eksfoliasi kimiawi menggunakan asam alfa-hidroksi seperti asam glikolat, asam laktat, dan asam beta hidroksi seperti asam salisilat, dapat bekerja menghilangkan sel-sel kulit mati. Dengan terangkatnya sel kulit mati, menjadikan kulit tampak lembut dan halus. Sebagai saran, untuk mengatasi jerawat aktif bisa memakai asam salisilat sedangkan mengobati hiperpigmentasi serta bintik hitam bisa memakai asam alfa-hidroksi.
3. Memakai tabir surya
Rutin memakai tabir surya adalah cara mencegah bekas jerawat terutama jenis hiperpigmentasi. Karena paparan matahari, bekas luka berpotensi berwarna gelap sehingga membuatnya lebih terlihat. Meskipun Anda telah menggunakan skincare lainnya, tabir surya penting diaplikasikan. Saran Garshick, pakailah tabir surya yang berlabel non-komedogenik yang tidak menyumbat pori-pori. Jangan lupa memakainya setiap hari untuk melindungi kulit rusak akibat sinar UV.
4. Antioksidan
Antioksidan dapat dimasukkan dalam rutinitas perawatan kulit, seperti vitamin C, yang membantu mencerahkan kulit dan memperbaiki tampilan perubahan warna secara keseluruhan. Niacinamide adalah bahan yang bisa memperbaiki warna kulit selain antioksidan vitamin C. Ini juga dapat membantu mengurangi kemerahan, peradangan, dan memperbaiki perubahan warna karena bekas jerawat.
5. Perawatan di klinik
Jika perawatan di atas dilakukan di rumah secara mandiri, mengobati luka bekas jerawat bisa dipilih setelah konsultasi dengan dokter kulit. Nantinya, dokter akan merekomendasikan dan memberikan perawatan di klinik. Seperti dengan microneedling, laser, subsisi, suntikan steroid, hingga suntikan filler.
6. Hindari eksfoliasi berlebihan
Pengelupasan kulit yang terlalu sering dan menggunakan bahan kuat dapat menyebabkan gangguan pada skin barrier atau pelindung kulit. Tampaknya, eksfoliasi berlebihan juga menyebabkan bekas jerawat semakin meradang. Maka pilihlah pengelupasan yang lembut, lakukan perlahan, dan pastikan menghidrasi kulit setelah eksfoliasi.
BACA JUGA:
Menurut Garshick dan Camp, luka bekas jerawat adalah hal yang normal. Cara mengobati bekas luka jerawat dan mencegahnya perlu dilakukan sesuai kondisi kulit Anda. Lebih penting lagi, lakukan konsultasi pada dokter kulit sejak dini untuk perawatan sesuai keluhan supaya tidak menyesal di kemudian hari.