Bagikan:

JAKARTA - Poppy Capella sebagai pendiri PT Capella Swastika Karya yang memegang lisensi penyelenggaraan Miss Universe Indonesia (MUID) 2023, membantah banyaknya pemberitaan terhadap dirinya dan perusahaan yang ia pimpin.

Ia menyatakan bahwa pengakuan beberapa finalis dan mantan petinggi MUID, serta laporan di Polda Metro Jaya atas dugaan pelecehan seksual beberapa waktu lalu belum tentu benar terjadi.

“Saya sangat menyesalkan pemberitaan yang berkembang dan sudah menimbulkan berbagai persepsi menyesatkan dan menyimpulkan seolah-olah dugaan tindak pidana yang dilaporkan adalah benar dan sudah terbukti, padahal pihak Kepolisian sendiri belum mulai melakukan pemeriksaan,” kata Poppy Capella dalam press release, dilihat Senin, 14 Agustus.

Poppy Capella merasa apa yang dikatakan beberapa finalis dan mantan petinggi, dengan sengaja dibuat untuk menendang perusahaan yang didirikannya keluar. Ia juga merasa imej dirinya sudah dirusak.

“Sangat jelas pemberitaan yang ada dibuat sedemikian rupa dan terstruktur dengan maksud menekan saya dan menciptakan image yang negatif tentang Miss Universe Indonesia,” ucap Poppy Capella.

“Saya telah mendapatkan bukti-bukti dan informasi bahwa ini memang sengaja dilakukan oleh pihak-pihak tertentu yang berkeinginan mengambil alih izin Miss Universe Indonesia yang saya miliki,” lanjutnya.

Wanita yang pernah merilis lagu dangdut tersebut juga membantah bahwa dirinya mengabaikan laporan terhadap perusahaannya. Ia menyatakan telah menunjuk kuasa hukum untuk menghadapi persoalan tersebut.

“Saya menyikapi dengan sangat serius adanya Laporan Polisi tentang dugaan tindak pidana kekerasan seksual yang dialami oleh beberapa kontestan Miss Universe Indonesia. Karena ini adalah menyangkut persoalan hukum, maka Saya telah menunjuk kuasa hukum dan Saya terus berkoordinasi dan berkonsultasi dengan kuasa hukum Saya,” katanya.

Lebih lanjut, Poppy juga mengaku dirinya tidak mengetahui adanya proses body checking yang ternyata disalah gunakan oleh oknum petinggi MUID untuk melakukan kekerasan atau pelecehan seksual.

“Saya sebagai National Director dan sebagai Pemilik ijin Miss Universe Indonesia tidak terlibat sama sekali dan tidak pernah mengetahui, menyuruh, meminta atau mengizinkan siapapun yang berperan dan berpartisipasi dalam proses penyelenggaraan Miss Universe Indonesia 2023 untuk melakukan kekerasan atau pelecehan seksual melalui body checking,” ujar Poppy Capella.

Tidak lama setelah mengeluarkan bantahan tersebut, Organisasi Miss Universe memutus untuk membatalkan lisensi yang dipegang PT Capella Swastika Karya dan memutus hubungan dengan Poppy Capella.