YOGYAKARTA – Anak beranjak dewasa, tentu memiliki pilihan hidup mandiri. Agar hubungan dengan orang tua tak meredup, maka setidaknya perlu menjaga komunikasi. Selain itu, orang tua perlu berpikiran terbuka dan memiliki strategi untuk mendukung anak-anaknya. Apa saja strategi yang bisa dilakukan? Ini daftar rekomendasi dari psikolog sosial dan penulis Jane Adams, Ph.D..
1. Lihat mereka sebagaimana adanya
Bagi orang tua, terkadang sulit menerima bahwa anak menekuni bidang tertentu yang tidak dipahami orang tua. Tetapi orang tua perlu mengingat bahwa, mereka anak-anak yang sudah dewasa perlu dilihat sebagaimana adanya. Jangan sampai mereka mengucapkan kalimat “Mama/papa tidak benar-benar mengenal saya sama sekali.”
2. Biarkan mereka memimpikan impian mereka sendiri
Apa yang anak-anak inginkan untuk mereka sendiri, mungkin berbeda dengan apa yang Anda inginkan. Berikan mereka hak untuk membuat keputusan sendiri. Beri kesempatan mereka bertindak atas tujuan mereka sendiri bukan penolakan. Perlu diingat, tindakan penuh kasih akan lebih hangat untuk hubungan.
3. Hindari memakai penilaian Anda untuk pengalaman mereka
Setiap orang pernah mengalami kegagalan, termasuk anak Anda yang mungkin membuat beberapa pilihan buruk. Untuk merespons pengalaman mereka, hindari memakai penilaian Anda. Lebih baik ingatkan mereka tentang itu adalah pilihan mereka, jangan mengkritisi atau memaksakan penilaian Anda untuk diterima.
4. Menerima pilihan hidup mereka
Ini tentu tak mudah, tetapi penting untuk kebahagiaan mereka. Jika Anda tidak menerima pilihan hidup mereka, ini akan membentang jarak. Artinya, Anda harus menahan diri untuk mengorek privasi mereka atas pilihan hidupnya.
5. Hindari pertengkaran
Bertukar pikiran mungkin diperlukan, terutama ketika ortu berbagi pengalaman. Dengan tanpa bersikap otoriter, bangun komunikasi dengan pikiran terbuka. Selain itu, jangan membicarakan anak satu dengan anak lainnya.
6. Dengarkan, akui, terima
Strategi keenam ini, mungkin paling sulit daripada sebelumnya. Tetapi dengan mendengarkan, mengakui, dan menerima, paling bermanfaat dalam menjaga hubungan dan menyehatkan relasi emosional antara orangtua-anak.
Kalau anak pernah melakukan kesalahan, mengalami kegagalan, jangan simpan pengalaman tersebut sebagai dendam. Sembuhkan luka lama dengan menyetujui, memberikan umpan balik yang berguna, bukan sebagai serangan. Selain itu, Anda harus mendengar serta menerima meski Anda tidak setuju dengan pilihan mereka.
BACA JUGA:
7. Berkomunikasi seolah-olah mereka teman Anda
Jika seseorang menunjukkan kebijaksanaan dan rasa hormat, maka cara berkomunikasi paling tepat seperti sahabat. Alih-alih mengatakan hal buruk, lebih baik berbicara tentang rencana mereka mengatasi hal buruk atas pilihannya. Melansir Psychology Today, Kamis, 22 Juni, Adams menyarankan untuk mendengarkan secara cermat dan beri dukungan, empati, masukan, bahkan pinjaman jika mereka memerlukan.
Melalui ketujuh strategi di atas, hubungan yang hangat dan sehat bisa terjalin antara orangtua dan anak.