YOGYAKARTA – Memahami orang lain bukan tugas mudah. Bahkan kita sering salah paham dan berefek pada diri sendiri, misalnya jadi pesimis. Nah, menurut penelitian, memahami orang lain disebut sebagai persepsi sosial. Dalam persepsi sosial ini, kita seringkali salah membuat kesimpulan sehingga merasa kecil, tak bermakna, bahkan menilai diri buruk. Maka biar enggak salah buat kesimpulan yang merugikan diri, kenali kesalahan umum dalam memahami orang lain.
1. Orang lain menyukai kita lebih dari yang kita kira
Setelah membuka obrolan dengan orang lain, tampaknya kerap menganggap lawan bicara tak intens mendengarkan perkataan kita. Namun penelitian dilansir Psychology Today, Senin, 12 Juni, menunjukkan bahwa orang lain ternyata menyukai kita dan menikmati kebersamaan lebih dari yagn kita kira. Penting dipahami, tidak masuk akal kalau kita mengharap semua orang menyukai kita. Ini berarti perlu mengesampingkan kekhawatiran tentang seberapa positif atau negatif anggapan orang lain dan nikmati saja percakapak yang berlangsung.
2. Pilih menyendiri daripada berbicara dengan orang asing
Banyak yang salah menganggap bahwa menyendiri di tempat umum, misalnya di transportasi umum, daripada membuka obrolan dengan orang asing di sebelah Anda. Dalam sebuah penelitian, para peneliti mendorong penumpang kereta api atau bus untuk berbicara dengan sesama penumpang daripada menyendiri. Karena berbicara dengan orang asing dinilai lebih bahagia dan menikmati perjalanan baik bagi introvert dan ekstrovert.
3. Menganggap orang lain menyorot ketidaksempurnaan Anda
Apakah Anda sering berkecil hati setelah berpidato atau presentasi di depan klien? Ini seringkali membuat kita overthinking tentang seberapa tidak sempurna presentasi Anda. Tetapi ternyata, orang lain tidak menyorot ketidaksempurnaan.
4. Khawatir penilaian orang lain
Saat kita mengalami kegagalan atau terantuk tangga, seringkali membuat kita malu. Ini karena kita berpikir orang lain menilai kita secara negatif. Padahal menurut penelitian, ini menunjukkan ketakutan atau kekhawatiran berlebihan. Nyatanya, ini terjadi karena kita cenderung fokus pada kesalahan kita sendiri daripada orang lain. Jadi lain kali, kalau melakukan kesalahan di depan orang, beri diri keleluasaan seperti yang dilakukan orang lain.
5. Menganggap pujian sebagai nilai yang dimanipulasi
Tidak setiap pujian bersifat manipulatif. Tidak perlu juga memikirkan terlalu keras tentang bagaimana pujian setara dengan melebih-lebihkan kenyataan. Anda cukup menerima pujian dari orang lain sebagai hasil dari kerja keras Anda. Dengan begitu, Anda bisa terhubung secara nyaman dengan orang-orang disekitar Anda.
BACA JUGA:
Itulah kelima hal tentang orang lain yang seringkali disalahpahami. Pesan psikolog sosial dan profesor di James Madison University, Natalie Kerr, Ph.D., berhentilah merasa tidak enak dengan penilaian atau anggapan orang lain. Meski ada kalanya kita perlu evaluasi untuk memperbaiki diri, tetapi jangan sampai anggapan yang salah menyebabkan kita berkecil hati dan overthinking.