Waspada, Diet Rendah Karbohidrat Berisiko Memperpendek Harapan Hidup
Makanan karbohidrat (Congerdesign-Pixabay)

Bagikan:

JAKARTA - Ketika berencana menurunkan berat badan, banyak orang berpikir untuk mengurangi konsumsi karbohidrat. Makanan dengan karbohidrat tinggi ini termasuk nasi, roti, kentang, mi, ubi, pasta,  jagung, dan pisang. 

Sejak lama, diet rendah karbohidrat memang cukup populer. Selain bisa menurunkan berat badan, pola makan ini juga bisa mencegah penyakit seperti diabetes, tekanan darah tinggi, serta penyakit kardiovaskular.

Namun, menurut penelitian yang dipublikasikan di The Lancet Public Health, diet rendah karbohidrat bisa mempersingkat harapan hidup sampai empat tahun. 

Penelitian ini menemukan bahwa orang-orang yang mendapatkan 50-55 persen energi dari karbohidrat memiliki risiko kematian sedikit lebih rendah, bila dibandingkan dengan orang yang menjalani diet rendah karbohidrat.

Apa itu diet rendah karbohidrat? Jadi bila Anda hanya makan 30 persen karbohidrat dari keseluruhan pola makan. Disebut tinggi karbohidrat, bila Anda makan makanan karbohidrat hingga 65 persen dari makanan keseluruhan. 

Misalnya, dalam sehari Anda makan tiga kali. Jika makanan Anda terdiri dari tiga porsi nasi, beberapa gorengan berbalut tepung, sepotong donat, dan satu gelas minuman manis, bisa dipastikan Anda kelebihan karbohidrat.

Namun, bila seharian hanya makan satu porsi nasi dan satu potong ubi, sisanya protein dan sayuran, ini bisa dikategorikan rendah karbohidrat. 

Hal yang bisa berdampak buruk pada kesehatan adalah ketika Anda diet rendah karbohidrat, lalu mengganti asupannya dengan banyak makan protein dan lemak hewani, seperti daging sapi, ayam, dan keju. Pola makan ini memiliki risiko kematian lebih besar. 

Namun, berbeda jika Anda mengurangi karbohidrat, lalu menggantinya dengan protein dan lemak nabati, seperti sayur, kacang-kacangan, dan biji-bijian. 

Menurut Dr. Sara Seidelmann, pemimpin penelitian, diet rendah karbohidrat memang bermanfaat untuk penurunan berat badan jangka pendek. Namun, justru memberikan dampak negatif pada tubuh. 

"Data kami menunjukkan bahwa diet karbohidrat rendah berbasis hewani, yang lazim di Amerika Utara dan Eropa, mungkin terkait dengan rentang hidup yang lebih pendek secara keseluruhan," kata Seidelmann.

Kesimpulan lain dari penelitian ini adalah, pada usia 50 tahun, orang-orang yang menjalani diet rendah kalori diperkirakan akan hidup sampai usia 79 tahun. Sementara mereka yang masih makan karbohidrat sekitar 50-55 persen rupanya memiliki harapan hidup hingga 83 tahun.