JAKARTA - Universitas Ioannina menemukan penyebab hasil pewarnaan rambut yang tidak sesuai ekspektasi, yaitu tingginya kandungan metal di dalam rambut. Leïla Hercouet, Senior Research Associate Disruptive Innovation Department, L’Oréal Research Department dalam keterangannya melansir ANTARA, Jumat, 5 Mei, memaparkan "berhasil mengidentifikasi bahwa tingginya kandungan metal dalam serat rambut menyebabkan kerusakan dan hasil pewarnaan balayage, dan/atau lightening yang tidak sesuai ekspektasi."
Kandungan-kandungan metal pada rambut sangat bergantung pada tingkat porositas rambut dan juga kualitas air di mana masyarakat tinggal. Air terbersih pun, baik di dalam kamar mandi di rumah masyarakat atau di salon, masih dapat mengandung metal tinggi.
Hal ini karena aliran air mengikis logam pada pipa, sehingga partikel metal menumpuk di dalam serat rambut. Pada saat proses pewarnaan rambut, tinggi rendahnya kandungan metal sangat berpengaruh dalam mengoptimalkan hasil pewarnaan, balayage atau lightening.
BACA JUGA:
Semakin tinggi kandungan metal di serat rambut, maka semakin tinggi pula peluang rambut patah dan hasil warna yang tidak sesuai ekspektasi. Lebih lanjut, riset ini juga berhasil menganalisa dan memetakan kandungan metal dalam rambut di dunia Secara spesifik di Indonesia, ditemukan bahwa sebanyak 67 persen masyarakat Indonesia memiliki kandungan metal tinggi dalam serat rambut.
Riset juga berhasil mengidentifikasi molekul yang tepat untuk menetralisir surplus kandungan metal tinggi yang mengakibatkan rambut patah, yaitu Glicoamine. Zat aktif yang cukup kecil sehingga bisa masuk ke dalam serat rambut untuk mengikat sekaligus menetralkan logam di dalam serat rambut.