YOGYAKARTA - Masyarakat Aceh menggunakan istilah ‘mayam’ untuk menyebutkan satuan emas selain dengan takaran gram. Mayam emas identik dengan tradisi masyarakat Aceh saat meminang gadis untuk pernikahan. Lantas apa itu mayam emas dan bagaimana penghitungannya?
Mayam emas digunakan oleh masyarakat Aceh sebagai mahar pernikahan. Mahar dalam bentuk mayam emas ini bersifat wajib yang sudah menjadi tradisi turun temurun. Di samping itu, Aceh sendiri merupakan daerah di Indonesia dengan nilai maskawin terbilang besar.
Dalam tradisi pernikahan di Aceh, mahar mayam emas diberikan oleh mempelai pria kepada pengantin wanita. Namun masih banyak yang belum tahu apa itu mayam emas dan cara menghitungnya dalam nilai gram.
Apa Itu Mayam Emas?
Istilah ‘mayam’ digunakan sebagai penyebutan takaran emas bagi masyarakat Aceh. Mayam juga dijadikan sebagai simbol untuk syarat melamar seorang wanita. Jadi mempelai pria diwajibkan memberikan mahar mayam emas kepada pihak pengantin wanita.
Mayam juga dianggap sebagai simbol sebuah kehormatan dan gengsi dari keluarga. Apabila calon mempelai wanita memiliki derajat semakin tinggi, maka mayam yang dijadikan mahar pun semakin tinggi pula.
Meskipun syarat mayam emas terkesan memberatkan pihak mempelai pria, namun mahar tersebut menandakan bahwa seorang pria sungguh-sungguh ingin melamar wanita pilihannya. Pengantin pria akan bekerja keras menyanggupi mahar mayam yang diminta jika ia benar-benar ingin melamar seorang wanita.
Sebenarnya tidak ada ketentuan khusus berapa besaran mayam emas untuk melamar wanita di Aceh. Setiap daerah di Aceh memiliki patokan mayam yang berbeda-beda dan menyesuaikan dari permintaan pihak keluarga wanita.
Pada umumnya besaran mayam yang harus diberikan untuk melamar wanita yakni sekitar 3 hingga 30 mayam emas. Ada sejumlah faktor yang bisa mempengaruhi besaran mahar mayam, yaitu tingkat pendidikan, keturunan, pekerjaan, kecantikan, dan kesepakatan dari pihak pengantin wanita.
BACA JUGA:
Cara Menghitung Mayam Emas
Penghitungan mayam emas ke dalam rupiah disesuaikan dengan nilai harga rupiah pada saat itu. Perlu diingat bahwa harga emas sering berubah naik-turun seiring berjalannya waktu. Biasanya harga yang diambil adalah harga emas tua atau yang memiliki kadar 99.9% emas atau 44 karat.
Satu mayam emas memiliki nilai yang sama dengan 3,33 gram emas. Jadi jika pengantin pria diminta memberikan mahar sejumlah lima mayam emas, maka besaran emas yang harus diserahkan sekitar 16 gram emas.
Apabila dikalkulasikan dengan satu gram emas antam senilai Rp970.000 dikalikan 16 maka uang yang diberikan kisaran Rp15 juta. Besaran hitungan mayam sebagai mahar tersebut belum termasuk seserahan lainnya, seperti pakaian, makanan, tas, sepatu, hingga kosmetik.
Sementara itu umumnya jumlah mahar di Aceh yakni 10 mayam yang setara dengan 33 gram emas. Besaran mahar pernikahan di Aceh memang lebih tinggi dibandingkan dengan adat suku lainnya di Indonesia. Namun maskawin dalam pernikahan masyarakat Bugis tetap paling tinggi.
Demikian ulasan apa itu mayam emas dalam masyarakat Aceh. Mayam emas menjadi syarat wajib mahar yang harus diberikan oleh mempelai pria kepada pengantin wanita. Besaran mahar mayam sendiri bisa berbeda-beda tergantung dari beberapa faktor dan kemauan pihak wanita.
Ikuti terus berita terkini dalam negeri dan luar negeri lainnya di VOI . Kamu menghadirkan terbaru dan terupdate nasional maupun internasional.