Bagikan:

YOGYAKARTA – Yoghurt merupakan salah satu makanan probiotik yang berkhasiat untuk kesehatan sistem pencernaan. Karena banyak sekali varian yoghurt di toko, Anda bisa memilih sesuai dengan kondisi kesehatan Anda. Bagaimana caranya? Berikut panduan memilih yoghurt yang terbaik untuk kesehatan.

1. Baca label daftar bahan

Membaca label adalah salah satu langkah pertama untuk memutuskan mana yoghurt yang terbaik. Dengan membaca label, Anda akan tahu daftar bahan yang diformulasi menjadi makanan bertekstur cair atau creamy ini.

Pada prinsipnya, produk yoghurt dibuat dari bahan yang sama. Tetapi memiliki kandungan bahan tambahan seperti gula, perasa buatan, pewarna, penstabil, dan pengawet. Jika memungkinkan, pilih yoghurt dengan sedikit bahan tambahan.

Apabila Anda mengonsumsi yoghurt berbahan dasar non-dairy, pastikan daftar bahan tambahan yang dipakai sesedikit mungkin. Hindari yoghurt yang mencantumkan gula di bagian atas, karena tentu akan memiliki berat lebih tinggi daripada diletakkan dalam urutan paling bawah. Gula tambahan, biasanya termasuk sukrosa, sirup jagung fruktosa tinggi, jus buah, gula tebu, dan agave nektar.

cara memilih yoghurt yang terbaik untuk kesehatan
Ilustrasi cara memilih yoghurt yang terbaik untuk kesehatan (Freepik/gpointstudio)

2. Jumlah nutrisi

Pada label, Anda juga perlu memeriksa fakta nutrisi. Ukuran porsi dan kalori per porsi akan dicantumkan pada bagian kemasan. Dengan mengetahui fakta nutrisi, Anda bisa mengetahui berapa banyak karbohidrat, lemak, protein, dan gula dalam setiap sajian. Informasi nutrisi juga memberi tahu berapa banyak kalsium, vitamin D, dan gula asli serta gula tambahan setiap porsi yoghurt.

Idealnya, yoghurt yang sehat mengandung vitamin D dan kalsium harian. Biasanya, akan dicantumkan berapa persen terpenuhi kebutuhan haria jika mengonsumsi satu porsi.

3. Pilih yoghurt dengan sedikit gula tambahan

Mungkin sulit sekali mendapatkan produk tanpa gula tambahan. Jadi, dari produk yang tersedia, pilih tambahan gula yang paling sedikit agar tidak mengurangi kadar kesehatannya. Rata-rata, asupan gula tambahan meningkat 1,8 kilogram per tahun menjadi 68,2 kilogram pertahun pada awal tahun 2000-an, dilansir Healthline.

Setiap harinya, menurut laporan CDC, orang dewasa usia 20 tahun ke atas mengonsumsi 17 sendok teh gula setiap hari. Kalau ditambahkan lagi dengan minuman yagn dimaniskan dengan gula tambahan, seperti soda, minuman buah, minuman olahraga, dan yorhurt, jumlahnya akan bertambah dan tak menyehatkan karena dikaitkan dengan perkembangan obesitas, kencing manis, penyakit jantung, gangguan metabolisme, dan penyakit hati.

cara memilih yoghurt yang terbaik untuk kesehatan
Ilustrasi cara memilih yoghurt yang terbaik untuk kesehatan (Freepik/stockking)

Yughurt polos, biasanya mengandung sektiar 9-12 gram karbohidrat per 245 gram. Tetapi yoghurt dengan pemanis tambahan, mengandung  30 gram atau lebih banyak lagi. Jadi, pilihlah yoghurt dengan gula paling sedikit atau sekitar 7 gram per cangkir.

4. Rendah lemak vs lemak penuh

Yoghurt berbahan dasar susu dapat dibuat dari susu utuh, rendah lemak, atau bebas lemak. Susu rendah lemak atau bebas lemak, lebih mungkin rendah kalori tetapi lebih banyak tambahan gula untuk menyeimbangkan rasa. Jadi, kalau Anda memilih yoghurt dari susu rendah lemak, pastikan mencari yang tanpa tambahan gula.

Yoghurt full fat atau penuh lemak juga tersedia. Kandungan kalorinya lebih banyak tetapi bukan berarti tak sehat. Karena lemak trans yang diproses alami mungkin lebih sehat daripada lemak trans dalam makanan olahan.

5. Kandungan probiotik yoghurt

Semua yoghurt mengandung probiotik dari bakteri atau ‘kultur hidup’ yang menawarkan banyak manfaat kesehatan. Seperti memperbaiki gejala intoleransi laktosa, merangsang sistem kekebalan tubuh, mengurangi risiko diare, dan memperbaiki gejala sindrom iritasi usus besar.

Penelitian juga menemukan bahwa yoghurt probiotik dapat membantu menurunkan kolesterol, gula darah, dan tekanan darah. Untuk itu, dalam memilih yoghurt perlu selektif mengenai kandungan kultur hidup. Pilih yoghurt dengan kandungan probiotik terbanyak yang bersegel IDFA (The International Dairy Foods Association). Tetapi lebih penting lagi, hindari yoghurt yang dipasteurisasi setelah probiotik ditambahkan. Karena dengan dipasteurisasi, maka bakteri menguntungkan akan mati.