Enam Tanda Parfum Kedaluwarsa, Sudah Tahu?
Parfume (Valeria Boltneva/Pexels)

Bagikan:

JAKARTA – Parfum sering dijadikan salah satu barang koleksi, baik oleh pria maupun wanita. Ada yang hobi mengoleksi botol-botol parfum unik, ada juga yang suka mengeksplor wewangiannya. Namun memiliki parfum dalam jumlah banyak sering kali membuat seseorang jadi lupa memerhatikan tanggal kedaluwarsa dari parfum tersebut. Dan memakai parfum kadaluarsa bisa berdampak buruk bagi kesehatan.

Menurut Linda G. Levy, presiden The Fragrance Foundation mengatakan bahwa pencinta parfum wajib tahu jika pada dasarnya masa pakai parfum adalah satu tahun setelah dibeli dan setelah pertama dibuka.

Meski begitu, masa pakainya bergantung dari masing-masing parfum karena setiap parfum berbeda. Ketahanannya pun bergantung pada formula dan jenis bahan yang dipakai. Juga tak ketinggalan, cara menyimpan parfum pun ikut memengaruhi ketahanannya.

Linda menyebutkan udara dan cahaya merupakan faktor yang dapat mengurangi kualitas parfum, sehingga jumlah udara di dalam botolnya dapat memengaruhi parfum itu sendiri. Tak lupa, Linda juga menjelaskan tanda-tanda parfum kedaluwarsa bisa dilihat dari;

Aroma berubah

Pada dasarnya, hidung manusia bisa mengetahui jika aroma parfum mengeluarkan bau sedikit asam. Jika terdapat aroma asam yang hampir sama dengan aroma cuka padahal sebelumnya aroma ini hampir tidak ada, maka dapat dipastikan kualitas parfum sudah menurun dan sudah saatnya disingkirkan.

Sudut semprotan terdapat kerak

Jika terdapat kerak atau kristal di sudut bagian semprotannya, itu berarti produk sudah teroksidasi dan sudah beraroma tengik, dengan kata lain parfum sudah kadaluarsa. Bersihkan kerak pada leher botol dengan lap kering. Jika saat disemprotkan masih tercium aroma basi, maka parfum tersebut sudah tidak layak pakai.

Cairan parfum menjadi keruh

Semakin lama usia parfum, semakin memudar juga formula pengawetnya. Parfum yang sudah kedaluwarsa bakal berubah menjadi keruh, sebab ini tanda adanya bakteri dan jamur di dalam parfum.

Coba kocok parfum, jika Anda melihat ada yang melayang di dalam parfum, bisa dipastikan itu adalan bakteri dan jamur.Jadi, sebaiknya segera dibuang. Tapi jika warnanya berubah menjadi lebih pudar tanpa adanya partikel-pertikel halus, bisa jadi ini disebabkan oleh cahaya atau panas. Perubahan warna seperti ini seharusnya nggak jadi masalah.

Menyebabkan iritasi

Jika parfum yang biasa Anda pakai tiba-tiba menyebabkan iritasi, maka kemungkinan besar parfum sudah kedaluwarsa. Jika formula didalamnya sudah rusak, maka sangat berbahaya untuk digunakan.

Kalau bukan karena masa kedaluwarsa, bisa jadi iritasi muncul karena kandungan bahan didalamnya yang tak cocok dengan kulitmu sehingga menyebabkan alergi. Oleh karena itu, perhatikan komposisi bahan sebelum membeli parfum.

Muncul sedimentasi

Ini terjadi jika parfum yang Anda simpan sudah terlalu lama. Biasanya akan muncul sedimentasi padat atau endapan-endapan bahan parfum yang berkumpul di bagian bawah botol. Jika sedimentasi mulai terlihat, maka sebaiknya jangan lanjutkan penggunaan parfum.

Mengecek tanggal kedaluwarsa

Beberapa brand parfum ada yang mencantumkan tanggal kedaluwarsa di bagian bawah botol dan ini bisa Anda jadikan patokan untuk menggunakan parfum. Tapi jika tidak ada tanggal kedaluwarsanya, Anda bisa melihat batch code yang biasanya tertulis di bagian bawah botol.

Setelah itu, buka website checkfresh.com, lalu masukkan batch code tersebut untuk mengetahui batas kedaluwarsanya.

Jika masih punya box-nya (saat pertama beli jangan lupa lihat box-nya sebelum dibuang), tanggal kedaluwarsa ditampilkan sebagai PAO number (logo jar dengan angka di dalamnya) yang memberi tahu berapa bulan produk tersebut bertahan setelah dibuka.