Bagikan:

JAKARTA - Rebecca Reijman kembali hadir dengan single terbaru berjudul Senandung Saja. Lagu tersebut merupakan single ke-4 yang dirilisnya sejak Oktober 2022 lalu.

Lagu yang diciptakan sendiri oleh penyanyi asal Belanda itu sudah dirilis pada Januari lalu, sementara video klipnya dirilis pada 24 Maret.

Beberapa bulan terakhir Becca, sapaan akrab Rebecca Reijman memang terlihat produktif. Dia mengaku bahwa masa pandemi yang sempat melanda negeri memang sangat berdampak pada kurangnya kreativitas untuk membuat lagu baru.

Becca merasa senang bisa merilis beberapa single setelah masa pandemi. Ia mengaku termotivasi atas keberhasilannya merilis single Senandung Senja.

“Ya senang sih, termotivasi. Tapi sebenarnya kemarin agak drop karena pandemi. Kita utamakan keluarga, anak-anak di rumah, sekolahnya di rumah mereka, jadi nggak berkarya,” ungkap Rebecca Reijman saat berbincang eksklusif dengan VOI beberapa waktu lalu.

“Ya stres juga mikirin berita corona dulu, jadi nggak bikin lagu. (Kalau konser) ada sih online, kita bikin zoom concert, cuma beda sama langsung. Nah sekarang kita semangat lagi untuk berkarya dan perform,” sambungnya.

Rebecca Reijman (Foto: Savic Rabos, DI: Raga/VOI)

Untuk single-nya kali ini, Becca membawa kisah cinta pasangan perkotaan yang mencoba mencari kesenangan dengan menikmati senja di pinggir pantai.

Ia memilih nuansa jazz dengan gaya bossanova untuk aransemen Senandung Saja. Sementara untuk konsep ansambel yang dipilih, Becca menggunakan gitar, contrabass, drum dan trumpet.

Becca mengatakan lagunya itu tak spesifik bercerita mengenai anak muda, namun juga bisa menjadi nostalgia bagi pasangan-pasangan tua atas masa mudanya.

“Sebenarnya nggak cerita ke anak muda sih, cuma kisah cinta aja sebenarnya, yang kakek-nenek juga bisa jatuh cinta lagi,” katanya.

“Tapi ya gimana ya, yang masih remaja, yang waktu itu masih imut, pacarannya masih lucu. Ya terinspirasi untuk bikin lagu tentang itu sih,” imbuhnya.

Proses perilisan lagu Senandung Saja diakui Becca relatif cepat. Dengan bantuan beberapa musisi, mulai penulisan hingga dirilis, seluruhnya berjalan dengan lancar.

Rebecca Reijman (Foto: Savic Rabos, DI: Raga/VOI)

“Saya dengan teman saya, Mas Heri, anak sastra yang bantu dengan lirik juga, ya jadi aja gitu. Akhirnya kita masuk ke studio, kita rekam instrumen, contrabass, gitar, drum sama trumpet. Udah deh jadi, terus kita rilis. Cepat sebenarnya,” tutur Becca.

Meski terdapat beberapa orang yang memintanya untuk merilis lagu pop, Becca mengaku senang memilih nuansa jazz pada single barunya, terlebih lagunya itu masuk dalam playlist Jazz Anak Negeri di Spotify.

“Senang banget bisa jadi sebuah karya, apalagi kalau diterima dengan baik. Kemarin masuk playlist Jazz Anak Negeri, senang banget karya kita didukung dan dapat feedback yang bagus,” kata penyanyi kelahiran 21 Februari 1985 itu.

“Tapi tetap masih ada orang-orang yang bilang 'Becca bikin lagu yang kayak zaman dulu dong, yang lebih ke pop'. Ya nanti pasti juga,” sambungnya.

Dipilihnya jazz dan bossanova pada single terbaru bukan tanpa alasan. Ibu tiga anak itu mengaku ingin menyanyikan banyak lagu dengan genre beragam. Bukan hanya untuk saat ini, sejak awal kariernya, Becca telah mencoba beberapa jenis genre.

“Becca kan semua genre ya, awal masuk Indonesia kan dengan lagu Tanpamu yang agak alternative, soft rock gitu kan. Habis itu lagu galau, ballad. Terus ada pop jazz, ada juga lagu reggae,” bebernya.

Istri dari David Daniel Muchtar itu mengaku tidak pernah memikirkan genre tertentu ketika membuat lagu. Ia selalu mencoba membebaskan kreativitasnya ketika membuat lagu.

Bagi Becca, dapat berkarya saja sudah cukup. Ia tidak ingin menjadi seorang penyanyi yang mem-branding dirinya dengan genre tertentu, yang bukan tidak mungkin membuat kreativitasnya sebagai seorang seniman menjadi terkukung.

“Pengin campur semua genre aja. Jadi emang udah beberapa lagu Becca, kalau Senandung Saja memang jazz, mungkin bisa kolaborasi, ke anak hiphop lebih lucu lagi. Jadi ya banyak mengeksplor aja sih,” ucap Becca.

“Membingungkan orang itu lucu, senang aku,” tambahnya seraya tertawa.

Rencana Besar untuk Penggemar

Rebecca Reijman (Foto: Savic Rabos, DI: Raga/VOI)

Becca kemudian bicara mengenai apa yang ingin dilakukannya dalam waktu dekat. Ia berencana untuk merilis album ke-3. Serupa dengan apa yang menjadi pendiriannya selama berkarier, Becca ingin album barunya nanti menghadirkan banyak genre berbeda.

“Ya nggak terlalu ada goal untuk mencapai mana sih, cuman pengin banget bikin album ke-3. Karena album terakhir 2011, itu udah lama banget. Jadi ada goal sendiri untuk Becca sebagai penyanyi. Semoga tahun ini bisa menyelesaikan album ke-3,” harapnya.

“Karena semakin banyak genre Becca suka, susah. Tapi karakternya masih dengan karakter vokal Becca, cuman untuk genrenya, balik lagi, berbeda-beda. Dan itu gak gampang buat benang merahnya,” tambahnya.

Bicara mengenai proses pembuatan album, Becca mengaku pemilihan produser adalah yang paling sulit. Mencari produser musik yang tepat, kata Becca, harus saling mengerti, mulai dari karakter vokal, musik hingga sound yang tepat.

Sepanjang kariernya dalam industri musik, Becca menyebut satu nama produser yang dinilainya sangat cocok dirinya. Produser musik yang dimaksud adalah ayah dari Echa Soemantri, Willy Soemantri, yang menjadi produser dalam album pertama Rebecca Reijman.

“Untuk kecocokan sama produser itu baru Soemantri aja sebenarnya, yang album pertama Becca. Dan sampai sekarang belum nemu yang bisa membuat Becca pikir 'oh oke, bikin karya yang bagus buat album ke-3'. Itu yang sulit dan itu butuh waktu dan proses,” katanya.

Rebecca Reijman (Foto: Savic Rabos, DI: Raga/VOI)

Adapun rencananya untuk membuat album ke-3 bagi Becca sebagai hadiah untuk para penggemar setelah 10 tahun lebih dirinya tidak lagi merilis album.

Ia mengatakan bahwa fans-fansnya itu telah memotivasinya untuk membuat album. Dengan membuat album, Becca berharap bisa memberi banyak pilihan lagu untuk para pendengarnya.

“Walaupun kita rilis single-single terus, tapi album itu sebuah statement sebagai penyanyi, 'oh kita mikirin kalian loh', 'milih lah, kalian suka mana?', gitu.

Kan ada pilihan,dan ya apresiasi terhadap orang-orang yang suka dengar lagu Rebecca juga,” katanya.

Selain itu, Becca juga ingin meninggalkan legacy untuk para penggemarnya. Ia ingin menunjukkan dirinya yang sebenarnya beserta karya-karyanya untuk para penggemar.

“(Saya ingin kasih) lagu-lagu yang enak didengar. Walau lagu-lagu saya bukan mainstream dan lagu cinta yang radio friendly, kadang bosen juga lagu galau, tapi Becca punya jalan sendiri dan senang berproses dan berkarya,” kata Becca.

Adapun terkait lamanya waktu yang dibutuhkan untuk merencanakan sebuah album, kata Becca, dikarenakan kondisinya yang sudah berkeluarga dan memiliki tiga anak.

Rebecca Reijman (Foto: Savic Rabos, DI: Raga/VOI)

Namun, dari aktivitasnya beberapa tahun terakhir dalam mengurus anak, diakuinya telah menginspirasi untuk membuat karya-karya baru.

“Saya sekarang jadi seorang ibu tiga anak, laki lagi, jadi kerjanya kejar-kejaran terus. Tapi gimana itu bisa menginspirasi saya untuk membuat karya yang baru yang lebih dalam. Ya sebagai seorang Rebecca yang pengalaman hidupnya walaupun vakum 10 tahun atau nggak ngeluarin album lagi, itu bisa jadi inspirasi untuk bikin lagu-lagu baru di album ke-3, dan semoga aku bisa dapat feeling nostalgic itu,” ujarnya.

Perasaan nostalgia juga akan dilakukan Becca dalam merilis karya-karyanya ke depan. Seraya mengikuti perkembangan teknologi dengan dunia digitalnya, ia ingin merilis lagu-lagu lamanya ke platform musik digital.

“Karena nanti saya mau rilis Tanpamu dan Maafkan Aku Mencintai Kekasihmu, saya mau rilis lagi di digital platform. Sekarang belum ada kan, semua pada tanya. Jadi Becca mau rilis dua single Becca dulu, setelah itu album ke-3. Semoga orang bisa dapat feeling nostalgic dulu dan pengin campur, ada nuansa jazz-nya, ada nuansa Becca di tahun 2006 pas pertama mulai menyanyi Indonesia,” tutur Becca.

Untuk menambah perasaan nostalgia pada album ke-3 nantinya, Rebecca juga berencana merilisnya dalam bentuk fisik.

“Kadang kangen juga sih pegang karya orang dan baca-baca CD-nya, kayak rasa nostalgia gitu sih, kangen juga. Ya mungkin album ke-3 Becca bisa rilis, kalau nggak piringan hitam ya CD lagi, biar lucu,” pungkas Rebecca Reijman.