YOGYAKARTA – Melontarkan pertanyaan pada anak tidak sama dengan memberi instruksi untuk menyelesaikan tugasnya. Pertanyaan, adalah satu alat paling efektif yang mungkin kurang dimanfaatkan oleh orang tua saat ini. Selain karena bisa membangun hubungan baik, pertanyaan juga mengacu pada keterbukaan, kejujuran, kerja sama, dan persahabatan.
Setiap orang mengajukan pertanyaan untuk berbagai hal. Dalam satu tim kerja, misalnya, menanyakan apa yang bisa dikerjakan atau sampai mana tujuan telah dicapai. Guru juga bertanya untuk membangun ekosistem pembelajaran bersama siswanya. Suami juga mengajukan pertanyaan kepada istri untuk membangun keintiman. Bukan karena cerewet, tetapi orang tua perlu mengajukan pertanyaan pada anak-anak mereka untuk mendapatkan manfaat berikut.
1. Menunjukkan bahwa orang tua benar-benar perhatian pada anaknya
Tidak pernah cukup bagi orang tua untuk hanya mengatakan "Aku mencintaimu" atau "Aku benar-benar peduli padamu". Meluangkan waktu sejenak untuk mempertimbangkan apa yang perlu dibicarakan bersama putra atau putri Anda adalah cara yang bagus untuk benar-benar mencintai mereka. Ketika orang tua cukup peduli, pertanyaan disesuaikan dengan usia anaknya, dilontarkan dengan sabar, merespons apa pun yang menarik atau mengkhawatirkan anak mereka, dengan begitu anak-anak lebih terbuka.
2. Peduli pada perasaan dan pikiran anak-anak
Orang dewasa cenderung memercayai orang lain akan memahami kebutuhannya. Orang lain juga mungkin menghormati dan memperhatikan. Orang tua juga memiliki kesempatan yang sama memperlakukan anaknya sebagaimana memperlakukan orang lain secara hormat. Maka dengan mengajukan pertanyaan, orang tua mengekspresikan kepedulian tentang pikiran dan perasaan anak-anaknya.
3. Meningkatkan keterampilan sosial anak
Orang tua adalah model yang ditiru oleh anak-anak mereka. Kalau orang tua terampil dalam menata gaya bahasa, bersikap, termasuk merespons dan mengajukan pertanyaan, maka akan menjadi model yang baik untuk anak-anaknya. Ini juga mencerminkan aktivitas sosial dan tanggung jawab yang perlu disiapkan orang tua pada anak-anaknya serta bisa dimulai dari mengajukan pertanyaan.
4. Mengetahui seberapa besar pengajaran akan mengakar
Meluangkan waktu untuk berbincang dan saling mengajukan pertanyaan membuat Anda sebagai orang tua jadi tahu, pengajaran apa saja yang mengakar di kehidupan anak-anak Anda. Momen ini juga merupakan upaya merangkul anak-anak dengan nilai-nilai yang Anda dan keluarga pegang.
5. Fokus ke waktu bersama anak
Waktu berjalan dengan cepat dan seringkali tak disadari karena tahu-tahu anak sudah beranjak dewasa. Nah, dengan berkumpul dan berbincang saling terbuka merupakan momen penting. Momen ini bisa fokus pada anak tanpa terdistraksi dunia luar yang bergerak cepat.
6. Mengenali kebutuhan emosional dan spiritual anak
Melansir laman lembaga konseling Emerge, Selasa, 28 Maret, dengan mengajukan pertanyaan yang bagus membantu orang tua mengenali dan memahami kebutuhan emosional serta spiritual anak. Orang tua juga memahami apa minat anak-anaknya, apa yang membuat mereka ragu berlari mengejar mimpi, apa yang mereka takutkan, dan apa yang ada dalam pikiran anak-anak.
BACA JUGA:
7. Meningkatkan hubungan antara orang tua dan anak
Banyak anak enggan melontarkan pertanyaan pada orang tua. Pun begitu dengan orang tua, karena merasa telah dewasa dan berwawasan, maka menganggap anak adalah kanvas kosong yang menerima semua warna tinta yang ditorehkan orang tua.
Saling mengajukan pertanyaan, bisa membuat kedua pihak saling mengisi wawasan. Orang tua belajar dunia anak dan anak-anak meneladani nilai-nilai pengetahuan yang dipegang orang tuanya. Dengan begitu, hubungan antara orang tua dan anak meningkat, otentik, serta hangat.