Bulan yang Baik untuk Menikah Menurut Islam dan Adat Jawa
Ilustrasi pernikahan (Unsplash-Gema Saputera)

Bagikan:

YOGYAKARTA – Masyarakat Indonesia mengenal bulan-bulan baik untuk melangsungkan pernikahan agar mendapat kelancaran, keberkahan, serta hal-hal baik lainnya. Bulan yang baik untuk menikah bisa didasarkan menurut adat Jawa atau menurut ajaran agama Islam.

Adanya kepercayaan tersebut membuat pesta pernikahan makin marak dilakukan di bulan-bulan tertentu. Lalu, bulan apa saja yang baik menurut Islam dan Jawa?

Bulan yang Baik untuk Menikah Menurut Islam

Mempercayai adanya bulan baik untuk menggelar pesta pernikahan dimaksudkan sebagai salah satu doa dan harapan agar pernikahan langgeng. Dalam Islam, bulan yang sering dipilih untuk melangsungkan pernikahan adalah sebagai berikut.

  1. Muharram

Menurut ajaran agama Islam, semua bulan adalah baik untuk melangsungkan pernikahan. Namun ada bulan yang banyak dipilih untuk menggelar hajat besar yakni bulan Muharram. Bulan ini dikenal sebagai salah satu bulan yang mendapat kemuliaan dari Allah SWT. Bulan Muharram juga digunakan sebagai tanda pembuka tahun baru, sehingga secara tidak langsung melangsungkan pernikahan di bulan ini dipercaya sebagai pembuka lembaran baru dan hidup yang baru.

Di bulan Muharram juga Rasulullah SAW melamar Ummu Habibah Ramlah binti Abu Sufyan serta seorang perempuan dari Bani Israel yang bernama Shafiyyah binti Huyay bin Akhtab. Peristiwa ini kemudian memperkuat bahwa Muharram adalah bulan yang baik untuk menikah.

  1. Safar

Bulan Safar juga dipilih menjadi waktu yang baik untuk menikah karena bertepatan dengan pernikahan putri Nabi Muhammad SAW. Peristiwa ini diriwayatkan dalam sebuah hadits yakni sebagai berikut.

Sesungguhnya Rasulullah menikahkan putrinya, Fathimah dengan Ali di bulan Shafar pada 12 bulan awal sejak hijrah menuju Madinah. (HR. al-Zuhri).

  1. Bulan Syawal

Rasulullah SAW juga menikahi istrinya di bulan Syawal. Tak hanya Rasulullah, Sayyidah Aissyah juga mengatakan bahwa Syawal adalah waktu yang baik untuk menggelar pernikahan sebagaimana sebuah hadits.

Rasulullah SAW menikahiku di bulan Syawal dan mengadakan malam pertama denganku di bulan Syawal. ‘Siapakah di antara istrinya yang mendapat perhatian lebih dariku?’ Salah seorang perawi berkata, ‘Aisyah suka jika suaminya melakukan malam pertama di bulan Syawal.” (Hadits diriwayatkan oleh Muslim, An-Nasai, dan lain-lain)

Bulan yang Baik untuk Menikah Menurut Jawa

Bulan baik untuk menikah juga dipercaya oleh masyarakat Jawa. Beberapa bulan yang dianggap baik untuk menggelar pesta pernikahan menurut adat Jawa adalah sebagai berikut.

  1. Jumadil Akhir

Dalam kalender Jawa, Jumadil Akhir adalah bulan keenam. Pengantin yang melangsungkan pernikahan di bulan ini diharapkan mampu menjadi pasangan yang langgeng dan berhasil menjalin rumah tangga yang harmonis dan bahagia.

  1. Rejeb

Rejeb adalah bulan ketujuh dalam kalender Jawa yang dipercaya jadi waktu baik untuk menikah. Di bulan ini pasangan yang menikah dipercaya akan diberi keselamatan dan anak yang baik. Rejeb juga dianggap sebagai bulan baik untuk menggelar pesta lain seperti pesta rumah baru, dan sebagainya.

  1. Besar

Bulan kedua belas dalam kalender Jawa ini dianggap menjadi bulan baik untuk menggelar pesta pernikahan. Harapannya, pengantin akan diliputi kekayaan dan kebahagiaan saat menjalin rumah tangga. Di bulan ini biasanya akan banyak pesta pernikahan digelar.

Itulah informasi terkait bulan yang baik untuk menikah. Kunjungi VOI.ID untuk mendapatkan berita terbaru.