YOGYAKARTA – Tak serta merta mengambil semua tawaran, Aghniny Haque cukup selektif memilih tawaran peran dalam film sebagai upaya menghargai dan serius dalam memerankan tokoh. Perempuan kelahiran Semarang 25 tahun lalu ini, menerima tawaran dalam film animasi Panji Tengkorak yang masih belum diumumkan penayangannya.
Lahir pada 8 Maret 1997, Aghniny tergabung menjadi tim nasional taekwondo Indonesia pada tahun 2011. Namun ia mengelami cedera lutut dan terdegradasi pada 2016. Tak patah semangat, ia menerjuni dunia entertainment. Berperan sebagai Rara Murni, debut akting pertamanya dalam Wiro Sableng: Pendekar Kapak Maut Naga Geni 212.
Tahun 2014, Aghniny meraih medali emas di Hong Kong Open dan Thailand Open kejuaraan taekwondo untuk kategori remaja. Ia juga meraih medali kejuaraan yang sama di sejumlah kompetisi.
Tak heran, ia cukup piawai dalam beberapa adegan khususnya adegan action seperti dalam Mencuri Raden Saleh. Tulis Aghniny dalam satu unggahan potret di sosial media Instagram, “Kangen maen film actiun, semoga habis ini ada yang ngajakin main felem actiun lagi”.
Berperan sebagai Jenny Maharani dalam serial web Sianida, membuat warganet berkomentar pada potret Aghniny di atas. Tulisnya, “Minum kopi jgn di campur sianida ya”. Komentar ini membalas keterangan Aghni bertulis “Kopi = Serotonin”.
Tantangan baru selain memainkan tokoh dalam film animasi, Aghni menerima tantangan terbaru. Yaitu memainkan film dari novel yang disutradarai oleh Hanung Bramantyo. Novel berjudul Tuhan Izinkan Aku Menjadi Pelacur tulisan Muhidin M. Dahlan ini akan digarap menjadi film dengan judul yang sama.
Soal pilihan outfit, Aghni seimbang dalam mengesankan setiap penampilannya. Ketika berjalan di karpet merah dan gala premier film, lebih banyak memakai busana bertema. Seperti halnya potret di atas, Aghni memakai gaun see-through berwarna putih dengan atasan desain cukup formal untuk premier KKN di Desa Penari: Luwih Dowo Luwih Medeni.
Potret di atas, merupakan penampilan Aghni di gala premier Qorin. Ia mengenakan terusah hijau dengan ornamen warna emas dan potongan low neck.
Diantarkan dengan keterangan cukup bijak pada unggahan potret di atas. Aghni menulis nukilan pepatah Italia berbunyi “Dolce Far Niente”. Kalimat ini, menurut Aghni, penting untuknya mundur selangkah dari aktivitas dan meluangkan waktu untuk diri sendiri serta menikmati hal-hal kecil. Tambahnya lagi, ini merupakan cara berterima kasih pada tubuh dan jiwa.
“Yaudah lah gak usah pake caption”, tulis Aghniny Haque untuk potret di atas. Potret di atas merupakan nukilan dari video musik Juicy Luicy berjudul Tampar.