Bagikan:

JAKARTA - Berbicara mengenai film Indonesia dengan tema nasionalisme, maka akan muncul berbagai judul seperti “Kadet 1947” (2020), “Merah Putih” (2009) atau “Guru Bangsa Tjokroaminoto” (2015). Jika tidak berbicara mengenai perjuangan kemerdekaan, maka film bertema nasionalisme mengangkat tokoh-tokoh bangsa.

Namun, hal tersebut coba diperbaharui dalam film terbaru berjudul “Adagium”. Diproduseri oleh Irving Artemas dan diarahkan oleh sutradara kenamaan, Rizal Mantovani, film ini mengangkat sesuatu yang lebih modern.

Meski terdapat unsur kemiliteran yang identik dengan film bertema nasionalisme, Adagium lebih menonjolkan ceritanya dari sisi persahabatan tiga anak muda dengan konflik di dunia cyber.

“Kita ingin membawa masalah yang relevan dengan sekarang, namun juga patriotik. Tapi tantangannya itu cinta negara enggak bisa disiapin, enggak bisa ditanem, harus tumbuh sendiri. Berdasarkan itu, kita bikin ceritanya mulai dari apa yang dihadapi sekarang dan muncullah tema cyber,” kata Rizal Mantovani saat konfrensi pers di kawasan Epicentrum, Jakarta Selatan pada Kamis, 19 Januari.

“Pengembangan cerita dikembangkan dari persahabatan tiga anak muda yang jadi pondasi dari film ini. Kita ingin bikin sesuatu yang beda dengan yang lain, dimana ceritanya punya terms sendiri,” sambungnya.

Senada dengan sang sutradara, Jihane Almira yang didapuk sebagai pemeran utama menyatakan bahwa film ini memiliki pesan nasionalisme yang kuat. “Kita punya pesan moral yang ingin disampaikan, semoga penonton bisa memetik hal hal baik dari sini. Semoga dapat lebih cinta pada tanah air,” ujarnya.

Hans de Kraker, aktor berkebangsaan Belanda yang terlibat dalam proyek film ini mengungkap kepuasannya bisa turut ambil bagian. Selama ini, Hans kerap berperan sebagai penjajah Belanda ketika bermain dalam film bertema nasionalisme Indonesia. Ia mengaku puas melihat pembaharuan yang dihadirkan dalam film Adagium.

“Saya sangat senang bisa terpilih untuk bermain dalam produksi ini. Saya biasanya terlibat dalam film sejarah, di tahun 1700-an, VOC. Kita lihat Hollywood sudah banyak film dengan tema hacking, lebih modern. Saya suka terlibat disini, apalagi temannya spy, espionase,” tutur Hans.

Selain Jihane Almira dan Hans de Kraker, Adagium juga dibintangi oleh banyak aktor lain, diantaranya adalah Pangeran Lantang, Angga Asyafriena, Rizky Hanggono, Dennis Adhiswara, Teuku Rifnu Wikana, Mike Lucock, Max Matino, Dinda Ghania, Ricky Saldan, Gilbert Pattiruhu, dan Frans Mohede.

Adagium menceritakan tentang persahabatan dari tiga orang teman masa kecil antara Arga (Angga Asyafriena), Bian (Pangeran Lantang) dan Alenda (Jihane Almira). Setelah lulus SMA, Alenda memutuskan untuk kuliah di jurusan programming. Sementara Arga mengambil jurusan hukum di universitas yang sama dengan Alenda.

Bian yang bercita-cita menjadi pelukis memutuskan tidak kuliah dan bekerja sebagai pengemudi ojek online. Seminggu sekali tiga sahabat ini bertemu di tengah kesibukan masing-masing. Tanpa Alenda sadari, Arga dan Bian diam-diam menyukai dirinya. Sebuah kesalahpahaman membuat hubungan Alenda dan Bian retak dan saling menjauh.

Persahabatan Alenda, Arga, dan Bian goyah. Perasaan yang terpendam di antara mereka menjadi bom waktu. Tanpa sadar, kemampuan jitu Alenda memanipulasi data komputer juga membawa petaka yang besar. Bukan hanya menjadi ancaman bagi Alenda sendiri, tapi juga bagi seluruh negeri. Retaknya persahabatan mereka juga menjadi taruhan. Mampukah ketiganya menghadapi situasi yang berbahaya demi selamatkan bangsa?

Film Adagium ini akan tayang serentak di bioskop seluruh Indonesia pada tanggal 26 Januari 2023.