Bagikan:

YOGYAKARTA – Kucing domestik atau kucing yang tidak tinggal di alam liar masih memiliki naluri sebagai predator. Kemampuan sensorik kucing mendukung naluri alaminya untuk berburu. Seperti penglihatan, pendengaran, serta penciuman yang tajam mendukung ‘hobinya’ untuk berlari, mengejar, dan menangkap buruan.

Kemampuan sensorik kucing pada malam hari yang jauh lebih baik daripada manusia. Anabul dapat memantulkan cahaya sehingga sinyal visual meningkat dengan tapetum lucidium. Pada siang hari, pupil kucing berbentuk celah. Sedangkan pada malam hari, pupil terbuka untuk menutupi sebagian besar mata. Ini berarti pada alam hari, kucing meningkatkan kemampuan penglihatannya.

Bahkan pada malam yang gelap, kucing pandai menemukan jalan di sekitar rintangan. Mereka dapat masuk melalui ruang sempit. Keterampilan ini karena kumisnya yang sangat sensitif, ini disebut vibrissae. Ketika kumis melebar, mereka sedang mengembangkan pengukuran ruang sempit sehingga ia bisa masuk atau tidak. Kemampuan ini merupakan cara kucing beradaptasi dalam berburu ketika minim cahaya. Kucing juga memiliki keterampilan pendengaran pada frekuensi lebih tinggi daripada manusia.

kemampuan sensorik kucing
Ilustrasi kemampuan sensorik kucing (Freepik)

Pada jarak tertentu, kucing mendeteksi derit ultrasonik hewan pengerat kecil yang merupakan hewan mangsa yang khas. Selain itu, kucing juga memiliki indera penciuman yang sangat baik yang membantu mereka mengidentifikasi dan melokalisasi mangsanya.

Mengingat kemampuan sensorik halus yang memungkinkan mereka beradaptasi, mereka juga menjadi pemburu yang andal meski hidup dalam lingkungan domestik. Kemampuan sensorik kucing, banyak tak disadari oleh pemilik kucing. Kadang, menemukan hasil buruan kucing tergeletak di depan rumah atau bahkan dipamerkan kepada pemilik rumah.

Di samping kemampuan melihat dan mendengar, kucing juga memiliki sensitivitas pada gravitasi. Mereka pandai bertahan dari jatuh. Kucing suka melompat, memanjat, dan bertengger di tempat tinggi. Ini bertujuan mengawasi apa yang terjadi di sekitar mereka. Banyak pula kucing suka duduk di sandaran sofa smping jendela, ini juga untuk memantau calon mangsa. Ini merupakan taktik kucing dalam berburu, terutama ketika mereka mengatur strategi agar turun tepat pada jarak terdekat dari mangsanya.

Kucing memiliki tubuh yang lentur dan fleksibel. Ketika mereka terjatuh, tubuhnya lurus secara refleks dan mendarat dengan kaki. Kemampuan ini bergantung pada sistem vestibular telinga bagian dalam. Melansir Psychology Today, Selasa, 17 Januari, tidak jelas bagaimana kucing bisa mendeteksi gravitasi bumi dalam navigasinya. Tetapi, seperti halnya anjing, kucing mengetahui cara sampai di rumah meski berjarak ratusan mil. Namun yang pasti, kucing dan anjing memiliki indra penciuman serta penglihatan yang sangat baik.

Penting untuk Anda ketahui, tidak semua kucing bisa mengembangkan keterampilan sensori yang mereka miliki. Ini karena mereka tinggal indoor sehingga pengembangan mental di luar rumah dan lingkungan tak sebaik kucing kampung.