Bagikan:

YOGYAKARTA – Perilaku kucing, selain menggemaskan juga kerap membuat bertanya-tanya. Seperti ketika melihat dinding kosong ataupun rumah gelap yang seringkali dikira melihat makhluk halus. Padahal ini merupakan kemampuan kucing berkaitan dengan indra pendengaran, penglihatan, serta kemampuan kognitifnya.

1. Kucing ialah hewan pemangsa

Ada berbagai alasan mengapa kucing tiba-tiba terobsesi dengan warna dinding di rumah Anda. Ia lekat-lekat melihat hingga tak berkedip matanya. Beberapa orang mungkin akan menganggap ini adalah kemampuan kucing dalam menangkap makhluk halus. Namun secara logis, kucing ialah hewan pemangsa yang sensitif dengan mangsanya.

2. Kucing memiliki indra penglihatan yang tajam

Mata kucing memiliki banyak sel batang dan dapat melihat dengan baik pada cahaya rendah. Faktanya, penglihatan kucing dapat melihat hal kecil sekalipun. Misalnya serangga atau bayangannya di dinding. Jika dibandingkan dengan penglihatan manusia, kucing memiliki penglihatan tepi yang jauh lebih luas.

alasan kucing suka menatap dinding kosong
Ilustrasi alasan kucing suka menatap dinding kosong (Unsplash/Paul Hanaoka)

3. Kucing memiliki ingatan episodik

Ingatan episodik ialah jenis memori jangka panjang khusus yang memungkinkan kucing mengingat peristiwa, situasi, dan pengalaman tertentu. Artinya, anabul bisa mengingat pantulan matahari menari di bagian tertentu dari dinding di rumah. Jadi jika kucing menatap dinding yang sama pada waktu yang sama, mereka mungkin sedang menunggu permainan favoritnya.

4. Pendengaran kucing sangat sensitif

Indra pendengaran kucing sangat luar biasa, dilansir The Spruce Pets, Jumat, 26 Agustus. Mereka dapat mendengar rangkaian frekuensi yang lebih luas daripada hewan mamalia lainnya, termasuk manusia dan anjing. Mungkin, ketika kucing melihat dinding kosong artinya sedang mendengar frekuensi suara yang tidak bisa Anda dengar. Misalnya, air yang mengalir lewat pipa, saluran udara, hingga serangga di luar jendela.

5. Kucing mengalami disfungsi kognitif

Berbeda dengan alasan sebelumnya, kucing bisa mengalami disfungsi kognitif ketika usianya lebih tua. Gejalanya kurang lebih mirip dengan demensia atau kepikunan pada manusia. Kucing dengan disfungsi kognitif dapat mengeong keras pada tengah malam dan mungkin menatap dinding kosong dengan tatapan mata kebingungan.

Selain disfungsi kognitif, kucing perlu mendapatkan perhatian medis ketika menatap dinding kosong sambil menyerang ekornya sendiri. Mereka mungkin mengalami sindrom hiperestesia, yaitu penyakit yang membuatnya lebih agresif dan panik sehingga menyerang ekornya sendiri. Perilaku ini perlu mendapatkan perhatian, karena sulit bagi dokter hewan untuk menjelaskan penyebabnya kecuali melihatnya dari perilaku kucing.