Bagikan:

YOGYAKARYA – Kemampuan sensorik menjadi salah satu aspek penting dalam tumbuh kembang anak. Keterampilan sensorik berkaitan dengan kecerdasan emosional, perkembangan kognitif, serta fisik. Oleh sebab itu, penting untuk menstimulasi kemampuan sensorik anak agar dapat mengenali dan menjelajahi lingkungan sekitar selama masa tumbuh kembangnya. Lantas, kemampuan sensorik anak apa saja yang perlu distimulasi?

Sensorik Anak Apa Saja yang Perlu Mendapat Stimulasi?

Perlu diketahui, kemampuan sensorik merupakan keterampilan yang dimiliki seorang anak untuk menggunakan indra di tubuhnya.

Dirangkum dari berbagai sumber, Minggu, 7 Juli 2024, berikut ini adalah tujuh jenis kemampuan sensorik dasar anak yang perlu distimulasi  agar dapat berfungsi dan berkembang secara maksimal.

1. Sentuhan atau peraba (taktil)

Sentuhan adalah sistem sensorik yang pertama kali berkembang pada anak. Sensorik ini berhubungan dengan fungsi Indera peraba.

Sistem sensorik ini memiliki fungsi sebagai berikut:

  • Merasakan sensasi sakit dan nikmat.
  • Merasakan tekanan pada tubuh.
  • Mendeteksi dan memahami lingkugan sekitar.
  • Mengetahui suhu udara.
  • Merasakan benda lain.

Untuk menstimulasi Indera peraba, berikut beberapa hal yang bisa dilakukan:

  • Memberikan benda atau mainan dengan aneka tekstur seperti kain lembut, karpet yang kasar, bola plastik, boneka berbulu, tepug dicampir air yang liat, dan lain sebagainya.
  • Bermain atau berjalan tanpa alas kaki di atas pasir atau rumput.
  • Bermain air, gelembung sabun, atau slime.
  • Mengelus hewan peliharaan.

2. Pendengaran (auditori)

Kemampuan sensorik dasar pada anak yang berikutnya adalah indra pendengaran atau auditori. Sistem sensorik ini sudah berkembang sejak usia kehamilan 28 minggu. Pada 12 bulan pertama, kemampuan mendengar dan memberi respons anak mulai berkembang, terutama pada usia 2-6 bulan.

Adapun fungsi kemampuan sensorik ini, yakni:

  • Membantu anak mengenali dan memahami suara yang didengar.
  • Mendeteksi arah datangnya suara.
  • Mendeteksi seberapa jauh jarak sumber suara.
  • Mengartikan suara yang didengar.

Beberapa stimulasi yang dapat dilakukan untuk melatih kemampuan sensorik ini, yakni:

  • Belajar mengenal dan menebak bunyi aneka binatang.
  • Mendengarkan berbagai macam suara seperti hujan, kendaraan, dan lain-lain.
  • Menyanyikan lagu.
  • Mengajak bercerita.
  • Bertepuk tangan dan bergerak mengikuti musik.

BACA JUGA:


- https://voi.id/lifestyle/396685/5-cara-mengatasi-mimpi-buruk-yang-mengganggu-tidur-malam-anda

- https://voi.id/lifestyle/396589/kapan-waktu-yang-tepat-minum-teh-lemon

- https://voi.id/lifestyle/396607/makanan-yang-dapat-memperpendek-umur

- https://voi.id/lifestyle/396639/mengenal-kebo-bule-keraton-solo

[/see_also

3. Penciuman (olfaktori)

Kemampuan sensorik ini perlu diasah ketika anak berusia 1 tahun. Pada fase ini, anak sudah memilih makanan yang disukai dan yang tidak disukai.

Kemampuan sensorik yang akan dimiliki anak lewat Indera penciuman antara lain:

  • Mencium aroma yang wangi dan bau.
  • Membedakan setiap bau.
  • Mengetahui adanya bahaya.

Adapun stimulasi yang dapat dilakukan antara lain:

  • Mengenalkan berbagai aroma bunga atau tanaman.
  • Mengenalkan aroma dari aneka makanan.
  • Mengenalka anak dengan nama dari masing-masing aroma yang dicium.

4. Perasa atau pengecapan (gustatori)

Indra perasa berfungsi mengenali rasa apa saja yang masuk ke dalam mulut dan bersentuhan langsung dengan lidah.

Dengan indra perasa, anak dapat memiliki kemampuan sensorik berikut:

  • Mengetahui makanan yang bisa dan tidak bisa dimakan.
  • Mengetahui dan membedakan setiap jenis rasa.

Stimulasi indra perasa yang dapat dilkukan, antara lain:

  • Memperkenalkan aneka jenis makanan.
  • Memberikan figer food atau makanan yang dibentuk seukuran jari agar bisa digenggam dan dimakan sendiri.
  • Memperkenalkan rasa asin, asam, pahit, gurih, dan manis pada anak.

5. Penglihatan (visual)

Kemampuan dasar sensorik anak yang satu ini berfungsi berkaitan dengan perkembangan kognitif, memori, dan kemampuan pengenalan.

Dengan penglihatan, anak dapat memiliki kemampuan sensorik berikut:

  • Memahami apa yang dilihat.
  • Mengetahui benda dan lingungan di sekelilingnya.
  • Melihat arah gerak.
  • Menerima informasi melalui mata.

Untuk menstrimulasi kemampuan ini, beberapa hal yang dapat dilakukan antara lain:

  • Mengajak anak bicara sambil terseyum.
  • Bermain cilukba.
  • Memberikan buku berbahan kain atau papan yang kokoh dengan warna-warna kontras.

6. Keseimbangan (vestibular)

Kemampuan keseimbangan yang berkembang dengan baik dapat mencegah anak merasa mual atau pusing ketika bergerak normal. Selain itu, anak juga bisa belajar duduk, merangkak, berdiri, dan berjalan dengan memahami sensasi gravitasi.

Melalui sistem vestibular, anak dapat memiliki kemampuan sensorik sebagai berikut:

  • Menjaga keseimbangan tubuh.
  • Menjaga postur kepala dan tubuh.
  • Menentukan arah dan kecepatan bergerak.

Stimulasi Indra keseimbangan yang dapat dilakukan orang tua kepada anak, seperti:

  • Bermain ayunan dan trampoline.
  • Berjalan di balok titian.
  • Mengayun tubuh anak perlahan saat menggendongnya.

7. Gerak otot dan sendi (propioseptif)

Sistem sensorik ini berperan dalam memproses otot, tendon, dan sendi. Dengan indra propioseptif, anak bisa mengetahui posisi tubuh dan bagaimana tubuhnya bergerak.

Selain itu, indra ini juga berfungsi untuk mengatur emosi dan menangkan anak.

Stimulasi yang dapat dilakukan untuk melatih kemampuan sensorik ini, yakni:

  • Melatih anak untuk merangkak dengan haling rintang.
  • Bermain lempar tangkap bola.
  • Mendorong benda yang diberi beban.
  • Bermain gelantungan.

Demikian jawaban dari pertanyaan sensorik anak apa saja. Semoga artikel ini bisa menambah wawasan para pembaca setia VOI.ID.