Bagikan:

JAKARTA - Anak bungsu Tom Hanks, Truman Hanks, membagikan pengalamannya dalam melakukan debut akting lewat film A Man Called Otto karya sutradara Marc Forster.

Cerita A Man Called Otto didasarkan pada novel A Man Called Ove (2012) karya Fredrik Backman dam merupakan dari film Swedia tahun 2015 berjudul sama.

A Man Called Otto mengikuti seorang laki-laki paruh baya, Otto Anderson (diperankan oleh Tom Hanks), yang menghabiskan aktivitas kesehariannya di rumah dan sekitarnya setelah pensiun dari pekerjaan.

Otto dikenal sebagai laki-laki pemarah, tetapi dirinya tidak lagi merasa memiliki tujuan hidup setelah kepergian istrinya, Sonya. Suatu hari hidupnya berubah setelah kehadiran keluarga yang baru menempati rumah di seberang Otto.

Menurut Wilson, terdapat banyak unsur dalam cerita di film tersebut yang beresonansi dengannya. Mulai dari tema tentang pencarian harapan hingga belajar untuk menerima perbedaan orang lain. Apalagi hal-hal itu dibaurkan dengan sentuhan komedi.

“Elemen komedi dari cerita ini beresonansi dengan kita semua karena sangat lucu dan sangat manusiawi,” kata sutadara Marc Forster dikutip dari ANTARA, Jumat, 13 Januari.

“Kita semua terkadang marah, dan kita bisa melihatnya di Otto. Berapa banyak orang yang pernah marah ketika di jalan? Itu tidak jauh dari Otto sendiri,” imbuh dia.

Sementara itu, Truman Hanks menjelaskan alasan mengapa karakter yang dia mainkan memiliki sifat pemarah. Menurut dia, satu-satunya hal yang dibenci sekaligus berharga adalah waktu.

“Otto benci berlalunya waktu itu. Dia memberontak terhadap fakta bahwa sudah waktunya dia pensiun. Dia tidak menghargai kenyataan bahwa istrinya bertambah tua dan sakit, dan kemudian istrinya meninggal," kata Hanks.

"Itu sebabnya dia sangat pemarah," imbuh dia.

Truman lebih banyak bekerja di belakang layar sebagai sinematografer. Truman bercerita, mulanya dia mendapat tawaran akting untuk film A Man Called Otto dari sang sutradara.

Dalam film itu, Truman memerankan karakter Otto dalam versi usia muda. Sementara ayahnya, Tom Hanks, memainkan karakter Otto usia tua.

Ketika mempertimbangkan tawaran tersebut, Truman mengaku dirinya meminta saran kepada beberapa rekannya. Dengan melakukan hal itu, menurut Truman, membantu dirinya untuk memutuskan.

"Saya akan tahu bagaimana rasanya berada di sisi lain kamera. Karena ini adalah bentuk seni yang sangat kolaboratif, sangat mencerahkan untuk menjadi seorang aktor dan melihat seperti apa rasanya secara langsung," kata dia.

Sebagai aktor pemula, Truman juga mengakui dirinya mendapatkan masukan dari sang ayah mengenai bagaimana melakukan akting yang baik di depan kamera.

“Dia [Tom Hanks] berbicara kepada saya tentang berbagai cara untuk berdiri dan berjalan,” kata Truman.

“Tingkah laku tertentu, seperti hal yang menunjukkan bahwa dia menggabungkan karakter, sehingga kita dapat menciptakan kesinambungan," imbuh dia.

Cerita A Man Called Otto membutuhkan peran Otto dalam versi muda. Ketika sutradara memikirkan hal itu, dia sempat menanyakan anak-anak Hanks. Menurut sutradara, Truman adalah sosok yang paling mirip dengan Hanks saat usia muda, di samping karena anak-anak lainnya sudah berusia lebih tua.

“Truman dan saya bertemu di New York, dan saya merasa seperti duduk berhadapan dengan Tom [Tom Hanks] di akhir tahun 80-an,” kata Forster.

Walaupun baru melakukan pekerjaan di depan layar, namun menurut Forster, Truman tidak menunjukkan "demam panggung" sebab selalu mengerjakan pekerjaan yang berkaitan dengan film.

"Kami bahkan melakukan sesi reading [naskah] sedikit dengan Rachel dan Truman–sangat alami dan indah. Rasanya pas, organik," ujar dia.

Sebelumnya, film A Man Called Otto telah dirilis secara eksklusif di New York dan Los Angeles, Amerika Serikat, pada 30 Desember 2022 dan ditayangkan secara luas di AS pada 6 Januari 2023. Kini, film tersebut dapat dinikmati di bioskop di luar AS, termasuk di Indonesia, pada 13 Januari 2023.