JAKARTA - Fannita Jacklin mengaku bangga menjadi bintang utama film Uti Deng Keke. Film produksi sineas daerah yang mampu membawa pesan pentingnya hidup bertoleransi bagi seluruh anak bangsa.
Mahasiswi Universitas Sam Ratulangi Manado, Sulawesi Utara yang mendapatkan peran utama dalam film garapan sutradara Linur itu mengaku senang bermain dalam film yang banyak memotret keindahan alam Manado serta Gorontalo dan ceritanya menginspirasi buat masyarakat yang menontonnya.
"Bangga pastinya ada film produksi putra daerah yang memotret keindahan alam Manado dan Gorontalo dengan tema cerita yang jarang diminati produser kapitalis yakni tentang pentingnya hidup bertoleransi," kata Fannita dikutip dari ANTARA, Kamis, 5 Januari.
Gadis yang pernah membintangi film Tom & jerry dan Genk Kolot itu mengaku paling berkesan ketika main di film Uti Deng Keke produksi PT Gema Production, karena ceritanya mengangkat isu sensitif yakni tentang pentingnya hidup bertoleransi.
"Untuk menjaga keutuhan NKRI, kita harus hidup rukun menjunjung toleransi satu sama lain. Sehingga Indonesia damai," ujar Fafa panggilan akrab Fannita Jacklin.
BACA JUGA:
Menurut dia, Uti Deng Keke merupakan film yang paling berat bebannya karena mengemban misi sosial yang tinggi.
"Kalau ceritanya sekedar hiburan, gak membawa misi santai aja, tapi ini kita membawa misi tentang pentingnya hidup bertoleransi. Jadi bebannya menurut saya berat banget," ujar putri pasangan Wenny Oral Posumah dan Nova Vivi Tolangow.
Untuk itu dia berharap Uti Deng Keke bisa segera diputar di bioskop di kota besar di seluruh Indonesia agar misi yang terkandung di film ini sampai ke masyarakat luas.
"Saya berharap film ini bisa segera di putar di bioskop di kota besar di seluruh Indonesia. Karena ketika diputar di Manado dan Gorontalo sambutannya luar biasa, untuk itu saya yakin, kalau diputar di bioskop di lain, sambutannya akan sama. Bahkan bisa lebih besar," ujarnya.