JAKARTA - Setelah sukses dengan film KKN di Penari yang tayang pada 30 April 2022 lalu, MD Pictures merilis extended version dengan judul KKN di Desa Penari Luwih Dowo Luwih Medeni yang tayang perdana pada 29 Desember di bioskop Indonesia.
Awi Suryadi selaku sutradara mengatakan bahwa versi kali ini dipersembahkan untuk para pembaca thread dari SimpleMan. “Ini persembahan kita untuk pecinta dan pengikut thread-nya SimpleMan, karena mereka tahu detail ceritanya seperti apa. Untuk versi ini, karena begitu banyaknya permintaan dari fans, ya apa yang mereka minta kita usahakan untuk bisa kita kasih,” kata Awi Suryadi dalam press conference di kawasan Setiabudi, Jakarta Selatan pada Rabu, 28 Desember.
Lebih Mendekati
Seperti telah diketahui sebelumnya, cerita dalam film KKN di Desa Penari merupakan adaptasi dari thread yang pernah dibuat oleh akun SimpleMan di Twitter pada 2019 lalu. Karena populernya thread tersebut, akhirnya diangkatlah cerita tersebut ke dalam sebuah karya film.
Versi pertama dari film KKN di Desa Penari sempat banyak mendapat komentar para pembaca thread SimpleMan yang merasa kurang puas. Mereka merasa banyak peristiwa yang cukup penting tidak ditampilkan, sehingga memiliki kesan banyak plot hole dari penayangan tersebut.
Awi sendiri mengungkapkan bahwa dirinya lebih puas dengan hasil yang akan ditampilkan dalam versi extended kali ini. “Versi ini sebenarnya versi yang lebih mendekati apa yang saya mau dan SimpleMan maksudkan,” ungkapnya.
Dalam versi extended ini, waktu tayang film akan lebih lama 40 menit dari versi sebelumnya. Sebagian besar adegan merupakan potonganan dari proses syuting yang sebelumnya sudah dilakukan namun tidak tayang. Selain itu, ada juga beberapa adegan baru yang dilakukan proses syutingnya khusus untuk KKN di Desa Penari Luwih Dowo Luwih Medeni.
BACA JUGA:
Produser Manoj Punjabi berharap bahwa film ini akan kembali meraih sukses seperti versi sebelumnya yang berhasil memecahkan rekor dengan menghadirkan 9,2 juta penonton. Dengan percaya diri, Manoj mengatakan bahwa ia bersedia untuk bersaing dengan film lain. “Kami sudah siap bersaing untuk film Hollywood atau apapun itu. Keinginan saya itu gimana film Indonesia bisa jadi tuan rumah di negaranya sendiri, dan tahun ini kita sudah buktikan itu,” tuturnya.
Meski 75 persen dari apa yang ditampilkan telah tayang pada versi sebelumnya, Manoj menganggap KKN di Desa Penari Luwih Dowo Luwih Medeni sebagai karya baru. “Saya merasa lihat hasilnya kaya lihat film baru, karena adegan yang di belakang itu. Lihat excitement penonton saya juga jadi sangat optimis,” pungkasnya.