Bagikan:

JAKARTA -  Banyak hasil penelitian membuktikan kalau berpelukan sangat bermanfaat bagi kesehatan jiwa manusia. Psikolog ternama AS seperti Paul Zak dan Virginia Satir pun menyatakan dalam artikel di Feel Good Family kalau sudah terbukti pelukan setiap hari bisa membuat seseorang bahagia dan menikmati hubungan dengan orang lain.

Melansir Psychology Today,  Selasa, 13 Desember, Sebastian Ocklenburg, Ph.D., professor psikologi di MSH Medical School Hamburg, Jerman mengatakan kalau ada penemuan fakta terbaru tentang manfaat pelukan bagi kejiwaan. Seperti apa?

Selain memeluk orang lain, memeluk diri sendiri pun bisa mengurangi hormon stres

Peneliti Aljoscha Dreisoerner dari Universitas Goethe di Frankfurt, Jerman, bersama timnya melakukan penelitian tentang efek positif pelukan terhadap stres. Selain menyelidiki efek dari pelukan dari orang lain, mereka juga meneliti dampak memeluk diri sendiri terhadap tingkatan stres.

Ada 159 sukarelawan yang diminta berakting sedang melakukan wawancara kerja dalam kondisi yang berbeda-beda. Lalu, mereka diberikan pilihan, yaitu dipeluk selama 20 detik oleh staf atau memeluk diri mereka sendiri selama 20 detik atau tidak dapat pelukan sama sekali.

 Hasilnya, sukarelawan yang berpelukan dan memeluk sendiri menunjukkan kadar kortisol yang lebih rendah daripada yang tidak dipeluk sama sekali. Hormon kortisol ini berperan dalam memengaruhi respons tubuh terhadap stres. Jadi, dipeluk oleh orang lain dan memeluk diri sendiri, sama-sama mengurangi efek negatif dari stres.  

Durasi berpelukan sangat penting untuk memperbaiki mood 

Semua orang setuju kalau berpelukan bisa memberikan efek positif. Tapi, apa sebenarnya yang mempengaruhi pelukan dalam memberikan efek memperbaiki suasana hati? Sebuah penelitian yang dipimpin oleh Anna L. Dueren dari Departemen Psikologi, University of London, Inggris, mencoba menjawab pertanyaan tentang apa yang memengaruhi efek pelukan pada suasana hati manusia.

Dalam penelitian tersebut, 45 wanita memeluk staf peneliti selama satu detik, lima detik, atau 10 detik dan melaporkan bagaimana rasanya pelukan itu. Ternyata, pelukan lima detik dan 10 detik dinilai lebih menyenangkan daripada pelukan satu detik. Dengan demikian, pelukan baru dirasa optimal kalau berlangsung setidaknya selama lima detik.

Pelukan sangat memengaruhi kesehatan orang tua 

Selama ini memang banyak penelitian yang membuktikan manfaat pelukan baik bagi kesehatan, baik fisik dan mental. Namun, belum ada pengetahuan apakah pelukan memiliki efek psikologis yang berbeda di setiap fase kehidupan? Apakah manfaat pelukan sama untuk setiap usia?

Tia Rogers-Jarrell dari School of Kinesiology and Health Science di York University, Toronto, Kanada, menganalisis data kurang lebih 20.000 orang berusia 65 tahun ke atas dari Survei Kesehatan Masyarakat Kanada. Dari survei ini ditemukan fakta kalau orang tua yang rutin mendapatkan pelukan, menunjukkan tingkat kesehatan yang lebih tinggi daripada yang jarang atau tidak mendapatkan pelukan sama sekali.  

Efek ini tetap ada secara signifikan, meskipun para peneliti berusaha mengendalikan faktor-faktor yang bisa mempengaruhi hasilnya, seperti status hubungan, pendapatan, penyakit kronis, dan lainnya. Ini menunjukkan adanya hubungan yang kuat antara pelukan dan kesehatan. Orang tua yang menerima pelukan setidaknya beberapa kali sehari merasa lebih sehat daripada mereka yang tidak.