Bagikan:

YOGYAKARTA - Budidaya lobster menjadi pilihan bisnis yang keuntungannya sangat menjanjikan. Pasalnya olahan makanan dari lobster menjadi kuliner yang digemari oleh banyak orang. Terlebih kuliner lobster biasanya dijual dengan harga yang tinggi. 

Saat ini jenis lobster yang cukup menggiurkan untuk dibudayakan adalah lobster air tawar. Lobster jenis ini memiliki harga jual kisaran Rp150-000-Rp300.000 per kilogramnya. Budidaya lobster air tawar dapat dilakukan dengan memanfaatkan lahan di sekitar rumah dan dalam skala yang kecil. 

Banyak orang gemar makan lobster karena rasanya yang lezat. Kuliner lobster juga banyak dijual baik di resto elit hingga pedagang kaki lima. Peminatnya yang banyak menjadikan budidaya lobster sebagai sumber cuan atau bisnis yang menggiurkan. 

Panduan Budidaya Lobster Air Tawar

Ada beberapa langkah yang perlu dipersiapkan untuk budidaya lobster air tawar. Proses persiapan dimulai dari pembuatan medianya, pemilihan benih, hingga proses perawatan. 

Pembuatan Kolam atau Media Budidaya

Pembuatan media untuk budidaya lobster air tawar bisa dilakukan dengan mudah. Bahan yang diperlukan pun mudah didapatkan. Wadah yang diperlukan, di antaranya kolam semen, akuarium, fiberglass atau bak plastik, dan peralatan pendukung. Penggunaan bahan fiberglass sama dengan akuarium. Namun fiberglass lebih tahan atau tidak mudah pecah.

Penggunaan akuarium untuk budidaya dapat menyesuaikan dengan luas tempat yang dimiliki. Misalnya, akuarium dapat dibuat dengan ukuran panjang 1 meter, lebar 0,5 meter, dan tinggi 0,4 meter. Ketinggian di dalam akuarium, yakni maksimal 30 cm. Akuarium dengan ukuran tersebut cukup untuk hidup satu paket induk, yaitu 5 betina dan 3 jantan atau 100 ekor benih ukuran 1 inci. 

Sementara itu, pembuatan kolam semen memakan biaya yang lebih besar. Biasanya dalam budidaya lobster air tawar skala rumah tangga, kolam semen hanya dipakai untuk tempat pemijahan induk untuk pembesaran. 

Kolam semen untuk pemijahan dibuat dengan ukuran 40 x 40 x 40 cm dengan tinggi air sekitar 30 cm. Untuk kolam pembesaran dapat dibuat dengan ukuran 2 x 1 x 1 m atau 1 x 1 x 1 m, dengan ketinggian air 30-40 cm. Kolam tersebut dapat digunakan untuk pembesaran 50-100 ekor benih ukuran 1 inci.

Menjaga Kualitas Air

Budidaya lobster air tawar menggunakan akuarium maupun kolam semen membutuhkan peralatan pendukung. Peralat yang diperlukan untuk menunjang proses pembenihan, di antaranya lubang persembunyian memakai pipa paralon, potongan bambu, tali rapia, ijuk, genteng, bambu, dan lainnya. Selain itu, dibutuhkan juga aerator untuk memasok oksigen dan menjaga kualitas air. 

Air yang cocok untuk budidaya lobster dapat menggunakan air tanah, air PAM, atau air sungai. Jika memakai air tanah, sebaiknya air diendapkan terlebih dahulu selama 24 jam supaya kadar oksigen yang terlalu dapat meningkat. Penggunaan air PAM juga perlu diendapkan terlebih dahulu selama 24 jam supaya klorin dan kaporitnya menguap. 

Kolam lobster yang digunakan untuk membesarkan benih perlu dijaga suhunya. Suhu untuk kolam ini, yaitu 24 hingga 31 derajat celcius dan tingkat pH 6-8. Pemilik dapat menggunakan termometer untuk alat bantu memantau suhu. 

Memelihara dan Merawat Induk

Kehidupan induk lobster perlu diperhatikan karena memiliki peran penting dalam proses pembenihan. Kualitas benih lobster yang dihasilkan sangat dipengaruhi oleh induknya. Untuk budidaya lobster air tawar, biasanya disediakan lima paket induk yang terdiri dari 25 betina dan 15 jantan.

Induk lobster yang baik atau berkualitas memiliki beberapa ciri-ciri. Induk berkualitas memiliki pertumbuhan yang paling cepat. Selain itu, induk juga memiliki nafsu makan besar, gerakan lincah, warnanya cerah. Induk yang kepalanya besar dan tubuhnya kecil tidak disarankan untuk pembenihan karena menandakan kurang makan.

Memijahkan Induk Lobster

Induk lobster dapat dipijahkan ketika sudah berusia 10-12 bulan. Bisa juga ditandai dengan ukuran tubuh yang mencapai 15-17 cm. Proses pemijahan ditandai dengan munculnya telur di bagian abdomen induknya. Induk betina kemudian diinkubasi ke wadah perawatan telur.

Induk betina dan jantan akan dipijahkan dan dimasukkan dalam satu akuarium berukuran 40 x 40 x 30 cm dengan ketinggian air 20 cm. Wadah yang digunakan untuk pemijahan perlu dipasang pipa paralon untuk tempat persembunyian atau berlindung. Tempat persembunyian harus disesuaikan dengan jumlah dan ukuran induk. 

Proses Penetasan Telur

Penetasan telur dapat dilakukan di wadah akuarium atau bak plastik berukuran 1 x 1 x 1 m dengan tinggi air 0,5 m. Wadah berukuran tersebut dapat menampung 400 benih atau 2 ekor induk betina. 

Akuarium untuk penetasan telur perlu diberi pipa paralon untuk tempat persembunyian dan menetasnya benih. Suhu wadah harus dijaga selalu stabil selama proses pengeraman dan penetasan. 

Setelah satu bulan, benih atau anakan sudah terbentuk sempurna menetas. Namun anakan masih menempel pada induknya. Anakan akan terlepas secara bertahap, dalam waktu 2-3 hari seluruh benih sudah terlepas dari tubuh induknya. 

Pemeliharaan Benih

Benih atau anakan yang baru menetas ditempatkan dalam kolam penetasan. Setelah 10 hari, benih dipindahkan ke kolam pendederan. Pemeliharan dilakukan selama satu bulan. Benih perlu dilindungi agar tidak terkena matahari secara langsung karena tumbuhnya sangat sensitif terhadap perubahan suhu. 

Benih mulai tumbuh memiliki cangkang kepala dan cangkang tubuh setelah berumur 8-15 hari. Setelah 1 minggi, benih dapat diberi pakan tambahan berupa cacing sutra, tepung kacang, daging udang, pelet udang. Benih dapat dipanen saat berusia 70 hari dengan panjang 5 cm. 

Itulah panduan budidaya lobster air tawar yang bisa dilakukan di rumah atau lahan terbatas. Pemeliharan lobster air tawar perlu memperhatikan alat pendukung dan tiap proses pembenihan, mulai dari pembuatan kolam, pemijahan, hingga pengendalian dari hama. 

Ikuti terus berita terkini dalam negeri dan luar negeri lainnya di VOI . Kamu menghadirkan terbaru dan terupdate nasional maupun internasional.