JAKARTA - Ada enam langkah yang bisa dilakukan untuk memelihara kesehatan mental lansia. Pendamping bisa mulai dengan melibatkan mereka dalam hubungan sosial dengan orang di sekitar.
"Pertama, social connection itu penting. Bagaimana pun, social connection perlu dijaga agar mereka tetap terlibat entah di RT atau lomba apa misalnya," kata Psikolog dari Ikatan Psikolog Klinis Wilayah Jakarta Mona Sugianto dikutip dari ANTARA, Sabtu, 29 Oktober.
Menurut dia, hubungan sosial sangat baik untuk kesehatan mental lansia karena mereka tidak akan merasa sendirian atau tidak diperhatikan.
Langkah kedua, lanjut Mona, para lansia juga harus dibuat aktif setiap harinya. Dalam hal ini, penting untuk membuat jadwal harian maupun mingguan sehingga mereka tidak akan merasa bosan.
"Sangat baik kalau kita mendiskusikan. Kita sebagai anak itu membuat jadwal, kita kasih buku catatan. Daily routine itu harus ada misalnya makan, olahraga, istirahat, berjemur. Misalnya juga rawat kucing atau berkebun," ujar Mona.
"Ada yang weekly juga, misalnya untuk yang di Jakarta kumpul sama teman-teman di Ancol, di pinggir pantai lalu mereka senam pagi. Bisa juga berenang, kan itu bagus banget untuk lansia apalagi yang jalannya masih oke," lanjut dia.
Kemudian langkah ketiga adalah manajemen stres. Ketika orang tua sedih atau stres, Mona mengatakan keluarga harus berusaha menghibur dengan hal-hal yang dia senangi agar sedih atau stresnya tidak berlarut-larut, misalnya dengan bermain gitar dan bernyanyi bersama jika orang tua menyukai musik.
Langkah keempat adalah latihan dan diet yang baik. Hal ini menurut Mona sangat perlu diperhatikan apalagi lansia biasanya memiliki pantangan terhadap makanan-makanan tertentu karena kondisi kesehatannya.
BACA JUGA:
"Misalnya biasanya kalau lansia kan ada aja entah darah tinggi, gula darah tinggi, asam urat, kita betul-betul harus tahu. Kalau enggak boleh makan yang banyak mengandung gula ya jangan dikasih makanan yang banyak gula, nasi atau karbo," ucap Mona.
Selanjutnya, langkah keempat adalah memastikan mereka memiliki tidur yang berkualitas. Mona pun menyarankan lansia memiliki diary mimpi, sehingga mereka bisa mencatat setiap mimpi yang dialami.
"Kadang kan pola tidur terganggu oleh mimpi buruk atau apa yang sesuai tema kecemasan dia. Dan tidurnya lihat kadang masih sore udah ngantuk tapi jam 11 udah bangun dan enggak bisa tidur, jadi jam tidurnya juga harus diperhatikan," ujar dia.
Ia menambahkan jika lansia sulit tidur di malam hari, jangan ragu untuk bertanya apa yang menjadi penyebabnya kemudian atasi permasalahan tersebut.
"Misalnya, ternyata ada yang kalau malam itu takut tidur karena sepi, khawatir nanti kalau dia meninggal pas malam enggak ada yang tahu. Jadi harus tahu sebabnya, oh berarti tidurnya harus ditemenin ya atau tidurnya harus ada suara-suara, atau pintunya dibuka sedikit. Jadi kita perlu aware," kata Mona.
Adapun langkah terakhir, kata Mona, adalah memastikan lansia tetap memiliki makna dan tujuan dalam hidupnya.
"Dia tetap perlu punya makna dan tujuan dalam hidupnya. Misalnya oma dan opa rencananya apa, nanti akhir tahun cucu-cucu semuanya libur, oma opa lagi pengin ketemu siapa, gitu," ujar Mona.