Puffy Eyes atau Lemak, Ini Cara Cek Jenis Tonjolan di Bawah Mata
Ilustrasi (Jan Krnc/Pexels)

Bagikan:

JAKARTA - Pakar dermatologi Dr Arini Astasari Widodo, SpKK mengatakan, melirikkan mata ke atas merupakan salah satu cara untuk memastikan apakah tonjolan di bawah mata seseorang itu puffy eyes atau bukan.

Puffy eyes merupakan kondisi pembengkakan di sekitar mata yang disebabkan oleh alergi, infeksi, kebanyakan mengonsumsi alkohol atau garam.

"Coba melirik ke atas, kalau dia semakin jendol itu fat (lemak). Tetapi kalau sama saja (tonjolan di bawah mata) kemungkinan cairan atau puffy eyes," ujar dia dalam sebuah acara kesehatan, melansir ANTARA, Jumat, 16 September.

Arini menyebutkan sejumlah ciri kondisi puffy eyes yakni tonjolan tidak memiliki batas tegas, kadang tampak kebiruan, kondisi semakin buruk saat pagi hari sehingga terlihat seperti sipit atau sembab. Wanita yang berada dalam periode haid, alergi dan terlalu banyak konsumsi makanan bercita rasa asin dapat menjadi penyebab kondisi ini.

Menurut Arini, untuk mengatasi puffy eyes, seseorang dapat melakukan kompres dingin pada mata. Cara ini dapat membantu pembuluh darah tak melebar.

"Cairan akan lebih sedikit di sekitar mata, jadi tidak terlalu puffy," kata Arini yang juga menyarankan pemilik puffy eyes membatasi asupan garam dan lakukan perawatan area mata.

Para pakar kesehatan menyarankan orang dengan puffy eyes menempatkan kain dingin, atau memegang sekantong sayuran beku yang dibungkus handuk di atas mata guna dapat membantu mengurangi akumulasi cairan yang menyebabkan bengkak. Cara lainnya yakni mengurangi gula (yang dapat meningkatkan peradangan di seluruh tubuh, termasuk mata), perbanyak minum air putih, menghindari minuman beralkohol dan cobalah menggunakan antihistamin untuk mengobati alergi yang dapat menyebabkan bengkak.

Pada siang hari, tubuh terus-menerus membuat air mata sehingga membuat mata tetap bersih. Tubuh tidak berhenti mengeluarkan air mata ketika kita tidur, walaupun mata berhenti berkedip. Ini berarti air mata tetap berada di mata, tanpa dialirkan melalui saluran air mata. Terkadang, kelebihan cairan ini diserap kembali ke jaringan di sekitar mata, menyebabkan pembengkakan.