Anak-Anak Bertanya Tentang Topik yang Berat, Begini Cara Menanggapinya Saran Psikiater Anak
Ilustrasi cara menjawab atau menanggapi pertanyaan anak (iStockphoto)

Bagikan:

YOGYAKARTA – Anak-anak kerap mempertanyakan hal-hal yang tak terduga. Bahkan hal sulit, misalnya mengenai tuhan, darimana bayi bisa ada dalam perut ibu, hingga kasus-kasus yang mereka lihat di tayangan televisi. Topik-topik ini termasuk sulit untuk dijelaskan sesuai dengan pengalaman dan pengetahuan mereka yang berbeda dengan orang dewasa. Oleh karena itu, orang tua perlu menjawabnya secara bijak agar mereka bisa memahaminya.

Menurut saran psikolog anak, Lea Lis, MD., melansir Psychology Today, Rabu, 3 Agustus, berikut trik yang ia sarankan untuk menjawab pertanyaan mengenai topik-topik sulit.

1. Jawab secara jujur

Sangat penting untuk jujur dengan anak Anda. Penting juga untuk bersikap bijaksana dan menggunakan bahasa yang sesuai dengan perkembangannya. Sebisa mungkin, temukan kata-kata mutiara dalam setiap cerita dan menjadi panutan yang baik.

Jika Anda dapat menjawab pertanyaan mereka dengan tenang, menanamkan keyakinan, dan nilai-nilai keluarga, ini akan bermanfaat bagi perkembangan moral anak Anda.

cara menjawab atau menanggapi pertanyaan anak
Ilustrasi cara menjawab atau menanggapi pertanyaan anak (iStockphoto)

2. Tidak perlu menyertakan detail grafis

Menjawab pertanyaan yang sulit, tak perlu menyertakan detail peristiwa agar mereka tak merasa cemas atau takut. Atau bahkan mereka kurang memahami apa yang dimaksud. Artinya, gambarkan sebuah gambaran yang mudah dibayangkan dan dipahami oleh anak-anak.

3. Beri penjelasan sesuai usia

Anak-anak mungkin terlalu muda untuk menangkap dan membicarakan peristiwa traumatis. Tetapi menjadi tanggung jawab orang tua untuk mengajarkan nilai-nilai keluarga dan moralitas. Menurut Lea, ia percaya bahwa apapun nilai yang dipegang keluarga Anda, penting untuk menanamkannya dengan cara yang sesuai untuk usia anak.

4. Hindari membiarkan anak-anak melihat berita

Banyak berita yang mungkin mengundang pertanyaan sulit. Bahkan dapat membuat anak-anak merasa stres, cemas, hingga takut. Jadi, sebisa mungkin hindari membiarkan anak-anak melihat berita. Cobalah untuk mengelola kecemasan dan ketakutan Anda sendiri di depan anak-anak. Lebih baik, fokus pada pahlawan cerita atau gali lebih dalam apa yang mereka etahui dan mereka pelajari dari tayangan yang ia lihat. Lebih penting lagi, jadilah panutan untuk mengekspresikan emosi secara sehat.

5. Ciptakan ruang aman untuk menanyakan pertanyaan sulit

Melarang anak banyak bertanya, tentu saja bukan solusi. Semakin mereka bertanya, semakin mereka dapat menggali pengalaman-pengalaman di luar. Pada satu sisi, ini akan bermanfaat buat mereka sebagai bekal. Itu artinya, orang tua perlu menciptakan ruang aman untuk menanyakan hal-hal sulit bagi anak-anak.

Selain itu, dorong anak untuk memantapkan dan mengidentifikasi nilai-nilai mereka sendiri. Selanjutnya, lakukan diskusi secara bijak tentang bagaimana nilai Anda dan nilai mereka yang mungkin berbeda.