Review Film <i>Ghost Writer 2</i>: Drama Komedi yang Keseruannya Naik 2 Kali Lipat
Poster Ghost Writer 2 (Starvision Plus)

Bagikan:

JAKARTA - Film Ghost Writer berlanjut ke bagian kedua. Kali ini, Muhadkly Acho dipercaya menjadi sutradara melanjutkan Bene Dion Radjagukguk yang sukses dengan film pertamanya.

Acho mengaku Ghost Writer 2 adalah debutnya sebagai sutradara bukan Gara-Gara Warisan. Film ini menjadi proyek pertamanya setelah selama ini menjadi konsultan komedi untuk sejumlah film.

Para pemain utama seperti Tatjana Saphira, Deva Mahenra, Endy Arfian, Moh Iqbal Sulaiman kembali tampil di Ghost Writer 2. Tentunya dengan tambahan pemain baru seperti Widyawati Sophiaan, Annisa Hertami, Arief Didu, Djenar Maesa Ayu, Tanta Ginting, dan masih banyak lainnya.

Dengan genre komedi horor, Ghost Writer 2 tampil menyenangkan dua kali lipat dari yang pertama.

Berikut resensi Ghost Writer 2:

Ghost Writer 2 menceritakan Naya (Tatjana Saphira) sukses menjadi seorang penulis novel. Karya yang ia buat bersama hantu Galih terus bertengger di rak best seller. Namun masyarakat menganggap Naya adalah dukun dibanding penulis novel.

Naya ingin mengubah image-nya sebagai penulis novel. Oleh karena itu, Naya meminta Alvin (Ernest Prakasa) untuk dikenalkan dengan novelis populer bernama Kirana Widuri (Djenar Maesa Ayu).

Selain itu Naya dan kekasihnya Vino (Deva Mahenra) berencana segera menikah. Mereka mulai mempersiapkan acara dengan segelintir konflik, termasuk menghadapi ibu Vino, Bu Anna (Widyawati Sophiaan).

Kehidupan Naya berubah setelah Vino meninggal karena kecelakaan di lokasi syuting. Vino pun datang menemui Naya sebagai hantu namun ada sosok hantu lain yang terus meneror Naya dan membuatnya kesulitan menulis novel baru.

Adik Naya, Darto (Endy Arfian) semakin kompak dengan Billy (Moh Iqbal Sulaiman). Mereka yang kini menjadi youtuber horor berusaha menantang diri dengan mencari hantu yang bisa ditangkap di video mereka.

Naya, Vino, Darto, dan Billy pun bekerja sama untuk mencari tahu asal muasal hantu yang meneror Naya.

Ghost Writer 2 lebih berfokus dengan Vino. Jika di bagian pertama, penonton berkenalan dengan hidup Naya kali ini penceritaan bakal menitik berat pada karakter Vino yang menggantikan posisi Galih.

Deva Mahenra pun tampil luar biasa sebagai Vino. Ia mampu mengendalikan momen emosional yang seringkali berpadu dengan komedi. Tidak sendirian, Deva banyak dibantu Endy dan Iqbal yang menjadi duo kocak seperti yang pertama.

Posisi Tatjana Saphira di sini menjadi jembatan di antara karakter seperti interaksinya pertama kali dengan Vino yang dilakukan bersama Darto. Kehadiran Tatjana tetap dibutuhkan untuk cerita Ghost Writer 2.

Begitu pun pengisahan Ghost Writer 2 yang jauh berkembang dari yang pertama. Acho bersama Nonny Boenawan membawa isu sosial di bagian film ini yaitu perdagangan manusia.

Isu sosial ini tentunya dibalut dengan konflik drama keluarga yang merata. Mulai dari hubungan ibu dan anak, calon mertua dan calon menantu, dan masih banyak lainnya.

Bagian komedinya tersampaikan dengan baik sekalipun penonton mungkin bisa membaca adegan tersebut. Misalnya bagaimana Darto dan Billy berencana mengembangkan program YouTube mereka agar semakin terkenal.

Durasinya juga cukup panjang dibandingkan film pertamanya namun keseruan Ghost Writer 2 tetap bisa dinikmati. Sekuel ini turut membuktikan bahwa franchise Ghost Writer mampu berkembang dengan baik bahkan keseruannya bertambah dua kali lipat.

Film Ghost Writer 2 bisa disaksikan di bioskop Indonesia mulai hari ini, Kamis, 21 Juli 2022.