YOGYAKARTA – Setiap hubungan tak luput dari masalah. Bahkan tak wajar jika tanpa masalah. Tetapi, seseorang perlu memiliki keahlian tertentu sehingga dapat mendarat dengan nyaman setelah pendapat terbang berbeda arah. Menurut Bob Taibbi, LSCW, psikolog klinis yang telah berpengalaman selama 45 tahun, menyelesaikan masalah seperti proses memasak. Jelasnya, membutuhkan kemampuan dasar seperti menyiapkan bahan masakan, memilih kualitas terbaik, hingga menghasilkan makanan yang lezat.
Seperti analogi Taibbi, hubungan juga membutuhkan perlakuan yang sama seperti memasak. Ia menerangkan tentang lima keterampilan mendasar yang perlu dimiliki setiap orang berpasangan dalam menyelesaikan masalah hubungan.
1. Mengendalikan amarah
Seberapapun ukuran amarah, baik bergelombang kecil maupun sebesar tsunami, tetap saja perlu dikendalikan agar bisa menjalankan hidup lebih mudah. Banyak sekali cara untuk mengendalikan amarah. Seperti dengan menenangkan dengan napas hingga mengelola emosi dengan mengembangkan sikap welas asih. Pastinya, setiap orang pernah berjuang untuk mengendalikan amarah.
2. Tidak banyak mengontrol
Kontrol sering dikaitkan dengan kecemasan dan mengendalikan. Bagi mereka yang banyak mengontrol, pasti berkaitan dengan kekuasaan, manipulasi, dan menggunakan orang lain sebagai objek untuk mendapatkan apa yang mereka inginkan. Jika Anda sering merasa dikontrol oleh pasangan, bisa jadi mereka banyak merasakan kecemasan. Sebaliknya, orang yang mempercayai Anda menjalankan peran atau Anda mempercayai pasangan bersama peran yang ia jalankan, maka masalah tak akan sulit untuk teratasi.
3. Enggak suka cari-cari masalah
Memberikan komentar tentang suatu masalah yang bukan masalah bisa melahirkan masalah yang lebih besar. Seperti menganggap bahwa pasangan Anda terlalu kaku, kurang romantis, malas, dan lain sebagainya. Kalau suka cari-cari masalah, tentu bukan hal yang bijak dalam hubungan. Mereka yang dengan mudah menyelesaikan masalah, jarang mengeluh. Mereka akan memahami apa yang dilakukan dan dimiliki serta bagaimana menangani.
BACA JUGA:
4. Menggali akar masalah
Masalah kadang terselubung, sehingga perlu mencari akarnya agar bisa diselesaikan dengan mudah. Tidak apa-apa jika Anda atau pasangan melakukan kesalahan. Tetapi yang penting dipahami adalah belajar dari kesalahan dan menjadi lebih baik.
5. Bisa berkompromi
Keras hati adalah sikap yang tak bijak. Oleh karena itu, setiap orang yang berpasangan perlu berkompromi. Kompromi, terang Taibbi, bukan soal kalah-menang. Tetapi masing-masing dapat memperjelas tetang apa yang terpenting dan menegosiasikan kesepakatan.
Itulah keterampilan yang perlu Anda dan pasangan miliki untuk mempermudah hubungan. Bahkan keterampilan tersebut bisa menjadi kekuatan ketika masalah datang bertubi.