Bagikan:

JAKARTA - Platform streaming film Bioskop Online menghadirkan program Nostalgia Film Terbaik (NFT). Program ini mencakup film-film ikonis Indonesia dari masa ke masa.

Head of Content Bioskop Online Gupta Gautama dalam keterangan pers, Kamis, mengatakan dengan menonton film Indonesia di platform legal, merupakan salah satu bentuk apresiasi terhadap perfilman itu sendiri.

"Dengan menonton film-film terbaik dari masa ke masa, harus dari platform legal, karena dengan begitulah cara kita untuk mengapresiasi mereka yang sudah berkarya. Bioskop Online salah satu platform yang menyajikan film-film yang sudah pasti legalitasnya," kata Gupta.

Ada pun film yang yang hadir di NFT Bioskop Online berasal dari berbagai era, mulai film-film yang dirilis di tahun '80an, '90an sampai 2000-an dengan berbagai genre.

Beberapa di antaranya adalah "Manusia Enam Juta Dolar", "Tjoet Nja’ Dhien", "Naga Bonar", "Pesta", "Nostalgia di SMA", "Kejarlah Daku Kau Kutangkap", "Pasir Berbisik", "Titian Serambut Dibelah Tujuh", "Ada Apa Dengan Cinta", dan "Ada Apa Dengan Cinta 2".

Lebih lanjut, "Berbagi Suami", "Rumah Ketujuh", "3 Hari Untuk Selamanya", "Quickie Express", "The Photograph", "Perempuan Punya Cerita", "LOVE", "In The Name of Love", "Lima Elang", "Catatan Harian Si Boy", "Sanubari Jakarta', "Laura dan Marsha", "Salawaku", "Love For Sale" dan "Galih dan Ratna".

Gupta mengatakan, film-film di atas bisa menjadi pilihan alternatif untuk pecinta film Indonesia yang ingin mengenang masa lalu, atau ingin menyaksikan karya-karya ikonis di masanya yang sudah mengumpulkan berbagai penghargaan dari festival film nasional dan internasional.

Untuk dapat menonton film-film yang ada di program NFT ini, penonton hanya perlu membayar tiket seharga Rp5 ribu per film. Untuk pembelian tiket bisa diakses di laman web resmi Bioskop Online.

"Bioskop Online mencoba menghadirkan film-film pilihan terbaiknya dari waktu ke waktu dan mengajak semua penonton untuk mengapresiasi film-film terbaik tersebut hanya di Bioskop Online, tentunya dengan penayangan yang legal dan sangat mudah untuk mengaksesnya," kata President of Digital Business Visinema Group Ajeng Parameswari.