YOGYAKARTA – Kebiasaan tertentu bisa mengganggu aktivitas harian Anda. Bahkan ketika harus fokus menyelesaikan satu tugas, bisa terdistraksi karena kebiasaan tersebut. Salah satu kebiasaan buruk yang perlu diubah adalah cek gawai meski tak ada notifikasi.
Aktivitasnya mungkin hanya menu-back-menu-back dan tidak ada hal penting yang dilakukan. Jika Anda memiliki kebiasaan tersebut, baiknya segera diatasi agar tak ‘kecanduan’ dengan benda pintar yang susah lepas dari tangan.
Mengutip PsychCentral, Rabu, 25 Mei, kata ‘kecanduan’ sering digunakan untuk menggambarkan setiap perilaku impulsif yang berlebihan, menyebabkan masalah yang signifikan, dan berdampak pada kehidupan sehari-hari seseorang. Kata ini kerap digunakan dan merujuk pada penggunaan zat atau perilaku tertentu, seperti perjudian.
Meskipun penggunaan secara berlebihan tidak secara resmi diakui sebagai kecanduan oleh The Diagnostic and Statistical Manual of Mental Disorder (DSM-5). Tetapi kebiasaan ini dapat memengaruhi kehidupan seseorang, seperti memicu kesedihan, masalah hubungan, dan perasaan malu. Banyak profesional menganggapnya sebagai ‘perilaku tidak teratur’ dan perlu diatasi untuk meringankan efek negatif.
Kecanduan gawai diteliti dalam studi tahun 2016, dengan gejala ketikdakmampuan berulang untuk menahan dorongan untuk menggunakan ponsel cerdas, kecemasan atau lekas marah setelah periode tanpa gawai, menggunakan ponsel cerdas untuk waktu yang lama dari yang dimaksudkan.
Peneliti juga secara konsisten menelusuri hubungan antara penggunaan smartphone yang berlebihan dan beberapa kondisi kesehatan mental. Korelasi ini tidak terhubung sebagai sebab akibat, tetapi penting untuk menyadari potensi risiko penyalahgunaan gawai. Ahli mengaitkan pemakaian gawai dengan depresi, kecemasan, dan attention deficit hyperactivity disorder (ADHD).
Pada usia remaja dan dewasa muda, risiko tambahan antara lain berkaitan dengan regulasi emosi, fungsi kognitif, impulsif, dan harga diri rendah. Ini juga menyebabkan kondisi fisik, termasuk insomnia, migraine, bahkan mengubah lapisan luar otak. Untuk mengatasi perilaku mengakses gawai secara impulsif ini, berikut rekomendasi caranya.
1. Terapkan batasan
Tidak ada definisi normal tentang penggunaan gawai secara berlebihan. Tetapi Anda perlu menerapkan batas agar tak buang-buang waktu mengaksesnya dan keteteran di tugas lainnya. Sebagian besar gawai memiliki bawaan feature untuk melacak dan membatasi penggunaan. Anda bisa memanfaatkan feature tersebut untuk membantu menerapkan batasan sehat mengakses gawai.
BACA JUGA:
2. Identifikasi pemicunya
Mengakses gawai tentu ada alasannya. Dalam sebuah studi tahun 2014, peneliti melaporkan berbagai faktor yang menyebabkan penggunaan ponsel berlebihan pada mahasiswa. Faktor tersebut antara lain keinginan untuk koneksi sosial; memperkuat kualitas ponsel jadi lebih menarik, misalnya dari aspek suara, grafik, dan fitur sentuhan menarik; dan menghindari ketidaknyamanan. Dari penelitian tersebut Anda bisa mengidentifikasi, apa alasan sering impulsif akses gawai.
3. Jauhkan gawai pada malam hari
Mengakses gawai secara impulsif, bisa memengaruhi waktu tidur dan kualitas tidur. Maka Anda bisa meletakkan jauh-jauh gawai pada malam hari.
4. Kurangi notifikasi
Tidak setiap applikasi Anda nyalakan notifikasinya. Kelola applikasi yang jadi prioritas, kemudian jangan mudah tergoda untuk mengaksesnya.
Itulah yang bisa dilakukan agar perilaku impulsif tidak mengganggu aktivitas Anda. Dengan mengetahui pemicu atau masalah mendasar, mengurangi notifikasi, dan melacak waktu layar harian, Anda dapat membangun hubungan yang lebih sehat dengan ponsel Anda.