Bagikan:

JAKARTA - Nyaris setahun setelah menapaki dunia hiburan, Mark Natama dipertemukan dengan berbagai kesempatan baru, akting. Lewat film perdananya, Pulang, dia menunjukkan kemampuannya sebagai seorang aktor.

Ternyata akting adalah salah satu dunia yang disenangi Mark. Ketika sekolah, Mark pernah pentas drama musikal dan Ia bahkan sudah lama menginginkan kesempatan untuk akting dalam film. Beruntung, ia dapat mewujudkan hal ini tanpa waktu lama.

“Puji Tuhan senang banget. Sebenarnya yang gue wanti dari awal setelah kompetisi kemaren itu, gue bilang ke manajer kalau gue mau main film terus ternyata cukup cepet (datangnya),” kata Mark Natama ditemui VOI di Jakarta Selatan, beberapa waktu lalu. 

Dalam film Pulang, Mark Natama berperan sebagai Beno, kekasih Rindu yang diperankan Ziva Magnolya. Sebagai pemeran pendukung, Mark tetap ingin menampilkan yang terbaik dari proyek film pertamanya ini.

Mark Natama (Foto: Winston Gomez, DI: Raga/VOI)

“Gue tanya dulu perannya sebagai Beno terus gue tanya watak Beno apa ya. Ini film pertama dan gue enggak mau gue jelek. Setelah baca skripnya, karena cerita Beno dan Rindu itu unik jadi gas,” jelasnya.

Pulang menceritakan Pras (Ringgo Agus Rahman) dan putrinya, Rindu (Ziva Magnolya) yang pulang ke rumah Eyang menyusul Santi (Imelda Therine). Ini adalah perjalanan terakhir mereka karena Pras dan Santi hendak bercerai.

“Menurut gue, film Pulang ini, satu dia mengangkat tema keluarga jadi bisa relate ke semua orang, mau yang keluarganya sedang merasakan ini, pernah merasakan, atau belum pernah,” kata Mark.

Mark Natama (Foto: Winston Gomez, DI: Raga/VOI)

“Ibarat ya Beno ini pihak ketiga yang tidak terlibat masalah keluarga tapi film ini menunjukkan bagaimana masalah ini berdampak ke orang-orang di sekitarnya,” jelasnya.

Pria kelahiran 2001 itu sebenarnya tidak awam dalam dunia akting. Ia pernah berperan dalam musikal dan proyek akting semasa sekolah. Bekal itu ia jadikan pengingat untuk melatih aktingnya dalam film Pulang.

“Waktu SMA itu gue pernah dapet peran antagonis, sebagai kakek tua yang menyamar jadi kakek yang disenangin sama rakyat ternyata gue jahat. Dulu gue kira menjadi protagonis itu enggak seru kayak bland,” cerita Mark.

“Tapi setelah lulus SMA gue cukup banyak nonton film dan jadi protagonis enggak segampang itu justru malah sulit karena dia yang pegang kontrol film,” tambahnya.

Sebagai pecinta film, Mark Natama ingin punya kepandaian dalam bermain peran. Ia menyebut Johnny Depp dan Reza Rahadian sebagai sosok yang menginspirasinya dalam dunia film. Menurutnya, kedua aktor itu bisa bertransformasi lewat berbagai karakter yang mereka mainkan.

“Menurut gue, versatility itu ya gue pikir gue bisa enggak ya punya. Gue pengen menantang diri gue untuk bisa memerankan peran kayak gitu. Setahun ini cukup banyak gue meragukan diri gue dan cukup banyak juga gue dibuktikan salah. Jadi sekarang gue sudah mulai yakin, percaya aja deh sama hidup ini. Kalau ditanya seyakin apa ya gue eager to try,” katanya.

Ke depannya, Mark Natama ingin mendapat proyek film bergenre aksi dan romantis. Ia ingin berperan sebagai pria yang sangat manis dengan sang kekasih.

Dukungan Penggemar Terbaik

Mark Natama (Foto: Rifai, DI: Raga/VOI)

Menjadi alumni sebuah kompetisi besar, Mark juga didukung oleh massa penggemar yang disebut Markas. Sebagai penyanyi muda, ia bersyukur karena mendapat dukungan besar dan objektif dari penggemarnya.

“Awalnya enggak mau liat trailer (film Pulang) jadi cuma repost karena gue takut. Begitu fanbase gue Markas tau gue overthinking soal film ini, mereka kayak “Asli lo enggak kayak akting” jadi gue berani lihatnya. Pas gue nonton, lumayan juga ya,” kata pelantun Jago Cemburu itu.

Ia menjelaskan bahwa penggemarnya adalah orang yang sangat terbuka dengan karya. Baik atau buruk, mereka akan mengungkapkan kepada sang idola secara langsung. Tanpa sadar, Mark merasa feedback yang datang dari mereka adalah salah satu bentuk kepercayaan.

“Terlepas dari film ini, gue sangat diberkati dengan teman-teman Markas. Walaupun mereka mendukung gue, suka sama semua yang gue lakukan tapi kalau gue jelek, mereka akan ngomong gue jelek,” katanya.

“Misalnya gue nyanyi gue enggak fit nyanyi terus mereka nanya kenapa ya tadi kayak kurang on seperti biasa. Jadi mereka enggak akan bilang gue bagus kalau gue jelek,” jelasnya.

Mark Natama (Foto: Rifai, DI: Raga/VOI)

Mark Natama memang baru memulai dunia akting namun ia tidak sepenuhnya meninggalkan dunia musik apalagi ia belum setahun menjadi seorang penyanyi.

“Walaupun baru jadi penyanyi setahun cuma kan udah lama ya nyanyi di kamar mandi, kos, jadi sudah nemu titik nyaman di nyanyi. Cuma perjalanan dengan film Pulang ini memberikan gue hope. Ternyata gue juga bisa enjoy karena tadinya gue cuma kira “Seru kali ya main film,”” imbuh Mark.

Dalam satu tahun ini, Mark Natama sudah meluncurkan dua single: Jago Cemburu dan Terluka Menginginkanmu. Ia pun memiliki harapan untuk karier musiknya di mana ia bisa menciptakan lagu sendiri dan bisa semakin dikenal publik.

“Tahun lalu gue sangat mengejar target, angka, pencapaian, tergila akan itu. Memang dari kompetisi kemaren, kita dibuild untuk punya mindset setelah kompetisi itu that’s a real competition tapi gue belum siap terjun jadi gue enggak fokus dengan diri sendiri,” katanya.

Mark Natama (Foto: Rifai, DI: Raga/VOI)

“Tahun ini gue sedang bergerilya ya karya gue yang gue suka, gue jujur, that’s good enough for me. Dan gue harap orang bisa menikmatinya,” lanjutnya.

Menutup percakapan dengan VOI, Mark Natama mengungkap keinginannya untuk dikenal lewat album dan karya lainnya.

“Impian yang belum terkabul itu punya album dan punya satu lagu yang orang tahu gue dengan lagu itu. Gue pengen punya lagu yang orang tahu “Mark Natama nyanyi lagu ini ya” dan lebih dekat lagi skripsi gue lancar karena sebentar lagi gue skripsi,” tutup Mark Natama.