Bagikan:

JAKARTA - Maura Magnalia Widyaratri, putri dari pasangan Nurul Arifin dan Mayong Suryolaksono meninggal dunia pada Selasa, 25 Januari. Tetangga dan sahabat berdatangan ke rumah duka untuk melayat dan memberikan penghormatan kepada Maura.

Salah satu tamu yang datang adalah mantan kekasih Maura, Lucky Muchtar yang masih bersahabat baik sampai saat ini. "Kenal Maura dari 5 tahun yang lalu dari umur 29 tahun. Sempat deket, dekat banget bahkan. Dua tahun bersama," ujar Lucky, di Cinere, Selasa, 25 Januari.

Menurut Lucky, banyak cerita yang diingatnya tentang Mora. "Dia selalu nggak pernah sia-siakan teman. Dia selalu pengin bikin happy. Meskipun saya lagi down, dia supportif banget. Dia orang sportif banget dan lovely banget," jelasnya.

Maura tumbuh dengan bakat seni musik dan literasi. "Dari kecil dia sudah main drum, jago ya. Di dunia kreatif salah satunya musik. Maura suka nulis puisi, dia sempat mau rilis buku. Karena ada satu alasan, dia bilang mau rilis soon," ujar Lucky.

Ternyata Maura meninggalkan calon buku yang belum sempat dirilis. Lucky sendiri sudah membaca buku tersebut.

"Literasi puisi tentang dirinya yang dibuat sendiri. Buku itu penggambaran dirinya. Tentang kehidupan dia di Jakarta. Baik dan buruknya sejujurnya diutarakan tanpa berlebihan dengan gaya narasi puisi. Seperti novel tapi dengan gambar," katanya.

Lucky berharap penerbitan buku tersebut bisa dilanjutkan Nurul Arifin dan mayong. "Ini mau ngomong ke orang tuanya untuk merilis buku ini. Karena tinggal cetak, untuk membuat sesuatu yang mengingatkan dia. Persembahan terakhir dari Maura," paparnya.

Maura Magnalia meninggal karena gagal jantung, Lucky tak menyangka karena Senin malam masih bertukar pesan dengan dirinya. "Semalam masih chat, ngomongin Fenix almarhum dari VIP Club. Dia bilang orang baik itu meninggalknya cepat. Tapi itu bukan firasat apa-apa. Cuma menanggapi kabar aja," tegasnya.