JAKARTA - Sejumlah artis musik klasik di Meksiko membuat ansambel virtual untuk mengumpulkan dana bagi perempuan dan anak-anak yang mengalami kekerasan dalam rumah tangga di negara itu.
Didirikan selama krisis pandemi oleh konduktor Meksiko Alondra de la Parra, 27 artis yang tergabung dalam Impossible Orchestra merilis video Danzón No. 2 pada Selasa waktu setempat. Ini merupakan komposisi klasik Meksiko modern yang terinspirasi oleh tarian Kuba.
Video tersebut menampilkan artis klasik seperti Emmanuel Pahud, Maxim Vengerov, Rolando Villazón dan Alisa Weilerstein. Pengambilan gambar video Danzón dilakukan dan diedit selama periode lockdown di Meksiko.
Menggabungkan rekaman individu dari 14 negara, video tersebut menampilkan semua artis yang tampil dengan "trek alur" khusus perkusi, piano, dan bas.
BACA JUGA:
"Ini dilakukan untuk membuat penonton merasa sedekat mungkin dengan keajaiban pembuatan musik live dan kolaboratif ini," ujar De la Parra seperti dikutip dari Antara, Kamis, 27 Agustus.
De la Parra ingin fokus membantu perempuan dan anak-anak yang mengalami pelecehan dan kekerasan karena pandemi virus corona telah memperburuk masalah yang dihadapi kelompok rentan ini.
"Ini adalah pesan perdamaian untuk merayakan apa yang membuat kami bersatu," kata de la Parra.
"Dengan melihat video ini, orang-orang dapat berefleksi, lebih sabar, lebih toleran - tetapi tidak mentolerir kekerasan.”
Video tersebut telah mengumpulkan lebih dari 275 ribu euro (sekira Rp4,7 miliar) dan de la Parra telah membuat situs web yang memungkinkan anggota masyarakat untuk menyumbang langsung ke Fondo Semillas dan Save the Children Mexico, dua yayasan yang bekerja untuk menekan angka kekerasan dalam rumah tangga di negara-negara di sekitar Amerika Latin. .
Pada Jumat besok, komunitas ini akan kembali mengadakan penggalangan dana dalam gala virtual di YouTube yang disebut-sebut akan didukung oleh sejumlah selebriti internasional.