JAKARTA - Jakarta Concert Orchestra (JCO) bersama Batavia Madrigal Singers (BMS) - pemenang European Grand Prix for Choral Singing 2022, di bawah arahan konduktor Maestro Avip Priatna, Mag.Art., mencatat sejarah berkat apresiasi berupa standing ovation di setiap kota dalam rangkaian tur konser persahabatan Eropa perdananya bertajuk "Symphonie der Freundschaft". Pertunjukan ini digelar di Wina dan Salzburg pada 22 dan 23 Oktober kemarin, serta "Armonie Indonesiane" di Como dan Roma pada 26 dan 28 Oktober.
Membawakan aransemen klasik lagu-lagu Indonesia, konser ini memukau penonton di panggung-panggung bergengsi kedua negara tersebut, menampilkan interpretasi yang kaya dan autentik dalam bahasa musik klasik yang akrab bagi mereka namun diwarnai dengan sentuhan budaya Indonesia.
Tur konser persahabatan ini dimulai pada 22 Oktober di Großer Saal Musikverein, Wina, salah satu gedung konser klasik paling bergengsi dan memiliki akustik terbaik di dunia, dan berlanjut ke Stiftung Mozarteum di Salzburg pada 23 Oktober.
Diiringi oleh 49 musisi JCO diantaranya solois Giovani Biga (biola), Nino Ario Wijaya (klarinet), Metta F. Ariono, Marini Widyastari (flute), serta Jonathan Kuo (piano), konser ini juga menampilkan 45 penyanyi BMS termasuk diantaranya Farman Purnama (tenor) dan Fiona Luisa (sopran). Repertoar khas seperti “Strauss di Maluku” - aransemen unik yang memadukan "Radetzky March" karya Johann Strauss I dengan lagu tradisional Indonesia, “Rasa Sayange”- turut dibawakan dan memukau penonton. Kehadiran pemain biola muda Austria, Julian Walder, dan fluist Gerhard Mair sebagai solois tamu semakin memperkaya penampilan ini.
Di Italia, tur konser persahabatannya ini dilanjutkan dengan penampilan pertama di Teatro Sociale, Como, pada 26 Oktober 2024, dan Auditorium Conciliazione, Roma, pada 28 Oktober 2024. Sama seperti di Austria, konser ini menampilkan aransemen klasik lagu-lagu Indonesia, seperti “Overture Fatahillah” dan “Indonesia Jiwaku”.
BACA JUGA:
Setiap penampilan JCO & BMS di Wina, Salzburg, Como & Roma mendapatkan apresiasi luar biasa berupa standing ovation pada akhir pertunjukan dari seluruh penonton yang hadir di masing-masing gedung pertunjukan sebagai tanda kekaguman dan apresiasi mendalam. Beberapa penonton bahkan memberikan apresiasi secara langsung kepada JCO & BMS.
Di Wina, Anita Taschler dari International Office - University of Music and Performing Arts Vienna menyampaikan apresiasinya terhadap konser persahabatan ini, “Penampilan para musisi dan penyanyi di konser "Symphonie der Freundschaft" sangat luar biasa, menginspirasi dan meninggalkan kesan mendalam. Saya sangat berterima kasih JCO & BMS telah mengadakan konsernya di sini.”
"Saya benar-benar terpukau dengan penampilan Jakarta Concert Orchestra dan Batavia Madrigal Singers. Harmonisasi suara dari JCO & BMS ini melampaui banyak penampilan festival yang pernah saya saksikan. Sungguh mengesankan dan membanggakan melihat keindahan musik Indonesia dibawakan dengan kualitas dan dedikasi yang tinggi seperti ini.”
Pelatih kepala COMO 1907 yang juga mantan pemain Arsenal dan Barcelona, Cesc Fàbregas, turut hadir dalam konser di Como, juga menyampaikan kekaguman dan apresiasinya yang mendalam.
“Penampilan JCO & BMS di konser "Armonie Indonesiane" di COMO ini benar-benar luar biasa, kami semua tergerak untuk berdiri dan memberi penghormatan berkali-kali. Melihat keindahan budaya Indonesia khususnya musik di panggung ini sangat menginspirasi, dan dedikasi yang kalian tunjukkan sungguh terasa dalam setiap nada. Saya pribadi, mengucapkan selamat untuk pencapaian hebat ini," pujinya.
Maestro Avip Priatna, Mag.Art., konduktor sekaligus Direktur Musik Jakarta Concert Orchestra, menyampaikan rasa terima kasih yang mendalam atas sambutan yang diterima di Austria dan Italia, “Kami merasa sangat terhormat atas sambutan luar biasa dan apresiasi yang tinggi dari masyarakat Austria dan Italia. Sambutan ini menunjukkan bahwa musik memiliki kekuatan untuk menjembatani budaya dan membawa pesan persahabatan yang tulus.”
"Perjalanan musikal ini adalah penghormatan bagi budaya dan persahabatan yang melintasi batas negara. Kami merasa terhormat bisa membawa dan memperkenalkan musik Indonesia ke Austria dan Italia melalui aransemen musik klasik yang sudah akrab di telinga para penonton. Melalui konser 'Symphonie der Freundschaft' dan 'Armonie Indonesiane,' kami berharap dapat terus menginspirasi dan memperkuat hubungan budaya khususnya musik antar negara. Karena pada akhirnya, musik dalam segala keindahannya adalah bahasa universal yang menyatukan kita semua, menghapus perbedaan dan membangun jembatan persahabatan di antara kita,” tutup Avip Priatna.