Bagikan:

JAKARTA - Pandemi juga tak menggerus semangat Slamet Rahardjo untuk tetap berkarya. Terbaru, bersama dengan Angga Yunanda, Slamet tampil di film Cinta Pertama, Kedua, dan Ketiga. Slamet Rahardjo mengaku antusias dengan menantikan penayangan film ini sejak 6 Januari.

"Alhamdulillah sampai hari ini masih ok. Bisa mempersembahkan film Cinta Pertama, Kedua, dan Ketiga. Bukan hanya film saya, saya dengar film yang lain ok. Artinya ketika masyarakat kehilangan kegamanangannya, bukan takut, masyarakat Indonesia pada dasaranya suka nonton. Mereka kembali ke bioskop," paparnya kepada VOI, 3 Januari di Tanah Abang, Jakarta Pusat.

Kabar rekor box office tahun lalu sudah dilalui oleh film Indonesia yang tayang di akhir tahun membuatnya semakin optimistis. "Kalau film sebelum ini luar biasa kayak sebelum pandemi. Jadi optimistis," katanya.

"Film Cinta Pertama, Kedua, dan Ketiga ini ada satu impian. Ternyata musibah ketika kita cerdas mengatasinya dia jadi berkah. Film kemarin membuat aku bahagia melihatnya. Semoga masyarakat bisa menikmati. Ini film nggak ada aneh-anaehnya. Film sederhana yang mudah dicerna. I love you all my family. Maka itulah yang membuat aku menangis," lanjut Slamet Rahardjo.

Sebagai Dewa, Slamet mengaku kehilangan dirinya sendiri. Cerita keluarga yang sederhana dan menyentuh membuatnya menangis ketika melihat filmnya. Ini adalah pengalamannya pertama kali mendapati mata basah setelah film selesai dan lampu bioskop dinyalakan.

"Film ini kisahnya sederhana, tentang cinta keluarga, tetapi rupanya film itu nggak perlu spektakuler. Penyampai pesan, dan pesannya aduh bikin trenyuh. Aku keluar lihat semua orang matanya basah. Aku nggak pernah nangis nonton film, karena aku sutradara. Aku tahu ada kru, ada lampu, tapi malam itu aku diketawain mataku basah," lanjutnya.

Slamet Rahardjo merasa berhasil memerankan Dewa dalam film Cinta Pertama, kedua, dan Ketiga karena melihat sosok Dewa dia melupakan dirinya sendiri. Dibuat percaya akan jalan cerita film meskipun dia menjalani syutingnya.