JAKARTA – Film One Night Stand bercerita tentang kisah romansa dan perjalanan dua orang yang diperankan oleh Jourdy Pranata dan Putri Marino. Dilansir VOI, One Night Stand menceritakan pertemuan singkat Ara (Jourdy Pranata) dan Lea (Putri Marino) di acara pemakaman. Dari pertemuan tersebut kisah berlanjut.
Jourdy Pranata, aktor kelahiran 2 Januari 1993 memulai karir beraktingnya di dunia film sejak 2018. Masih tergolong muda tetapi Jourdy produktif dalam kekaryaan baik film, sinetron, film pendek, teater, bahkan di dunia tarik suara.
Tertarik mengintip potret-potretnya? Cek daftar potretnya berikut.
Film One Night Stand memberi tantangan bagi Ody, panggilan Jourdy. Menurutnya, dalam memerankan tokoh Ara perlu mengekspresikan perasaan sayang yang berbeda pada dua tokoh lainnya.
Bersama bareng Putri Marino, untuk membangun chemistry, Jourdy Pranata keliling Yogyakarta naik motor.
Film sebelumnya, di I Love You Silly, Jourdy bermain berpasangan bersama Prilly Latuconsina. Ia memainkan karakter Jordy.
Kisah lain dalam perjalanan Jourdy yang diunggah dalam akun Instagram terverifikasi, @jourdy.pranata. Ia membagikan potret ketika di Bali, tulisnya “First time Melukat.”
Melukat adalah ritual mensucikan diri dengan air suci. Melukat dilakukan di pura atau tempat suci, seperti di Pura Tirta Empul, Gianyar, Bali.
Potret Jourdy sedang berswafoto dengan keterangan pengantar foto “Selfie.mafia.”
Sejumlah warganet memberi respons, salah satu respons warganet “kapan ya bisa jodoh ama anak mafia.”
Potret jalan-jalan dan bersantai di tepian pantai kerap Jordy bagikan di media sosialnya. Tulisnya, “Mau tinggal dipantai aja, biar santai.”
Ulang tahun ibunya, Joudy memberikan ucapan bersama potret bareng ibunya. Potret di atas diunggah pada awal tahun, ucapnya “Happy 50 mama, Ody sayang mama.”
Berdiri di atas batang pohon melengkung ke tanah, ia menulis “Apalagi kalau bicara soal pantai, riuh atau rindu?”
Kisah “Baskara & Lea” dalam film One Night Stand disutradarai oleh Adriyanto Dewo. Jourdy mengaku deg-degan akting bareng Putri Marino.
Dalam potret di atas, wajah Jourdy dan Putri terlihat ekspresif. Film ini mengambil latar dan syuting di Yogyakarta.
Jourdy sendiri, menulis beserta potret di atas. Tulisnya “Gym for actors with Suzuki Method. Learn how to connect to your body & how to control your emotions.”
Menurutnya, latihan perlu dilakukan seorang aktor, salah satunya seperti metode Suzuki yang membantu fisik tubuh dan emosi terkoneksi serta terkontrol.