JAKARTA - Kebakaran di Penjara Evin Iran pada Sabtu malam menewaskan empat tahanan dan melukai 61 orang lainnya, media pemerintah melaporkan, ketika protes anti-pemerintah yang dipicu oleh kematian seorang wanita dalam tahanan polisi berlanjut pada Minggu, termasuk di beberapa universitas.
Pihak berwenang Iran mengatakan pada Hari Sabtu, bengkel penjara telah dibakar "setelah perkelahian di antara sejumlah tahanan yang dihukum karena kejahatan keuangan dan pencurian".
Penjara Evin diketahui juga menahan banyak tahanan yang menghadapi tuntutan keamanan, termasuk warga Iran dengan kewarganegaraan ganda.
Pengadilan Iran mengatakan, empat dari mereka yang terluka dalam kebakaran Hari Sabtu berada dalam kondisi kritis. Sementara mereka yang tewas diperkirakan meninggal karena menghirup asap, media pemerintah Iran melaporkan, melansir Reuters 17 Oktober.
Keluarga beberapa tahanan politik turun ke media sosial untuk meminta pihak berwenang memastikan keselamatan mereka di penjara Evin, yang pada tahun 2018 dimasukkan dalam daftar hitam oleh Pemerintah AS karena "pelanggaran hak asasi manusia yang serius".
Rekaman penjara yang ditayangkan di televisi pemerintah beberapa jam setelah kebakaran menunjukkan, ketenangan telah kembali ke fasilitas dengan narapidana tertidur di bangsal mereka. Itu juga menunjukkan petugas pemadam kebakaran memeriksa bengkel dengan kerusakan akibat kebakaran di atap.
Atena Daemi, seorang aktivis hak asasi manusia, mengatakan, kerabat tahanan di bagian perempuan telah pergi ke Evin untuk jam berkunjung, tetapi pihak berwenang menolak akses mereka, yang mengakibatkan kebuntuan. Tahanan "baik-baik saja, tetapi teleponnya rusak", mereka diberitahu, menurut Daemi. Dia kemudian men-tweet bahwa beberapa tahanan wanita telah menelepon keluarga mereka.
Suami jurnalis Iran Niloofar Hamedi, yang menyampaikan berita tentang rawat inap Amini dan ditangkap bulan lalu, juga menulis di Twitter bahwa dia telah meneleponnya pada Hari Minggu.
Terpisah, seorang pengacara yang mewakili seorang warga Iran Amerika yang ditahan di Evin, Siamak Namazi, dipenjara selama hampir tujuh tahun atas tuduhan terkait spionase yang ditolak oleh Washington sebagai tidak berdasar, mengatakan pada Hari Minggu bahwa Namazi telah menghubungi kerabatnya.
また読む:
"Siamak Namazi sekarang telah berbicara dengan keluarganya. Dia aman dan telah dipindahkan ke daerah yang aman di Penjara Evin. Kami tidak memiliki rincian lebih lanjut," kata pengacara Jared Genser dalam sebuah tweet.
Sementara itu, beberapa warga negara ganda Iran dan warga negara asing lainnya yang ditahan di penjara Evin, sebagian besar karena tuduhan terkait keamanan. Beberapa cuitan di Twitter oleh teman dan kerabat mereka mengatakan, mereka telah menghubungi keluarga mereka pada Hari Minggu.
The English, Chinese, Japanese, Arabic, and French versions are automatically generated by the AI. So there may still be inaccuracies in translating, please always see Indonesian as our main language. (system supported by DigitalSiber.id)