JAKARTA – Pendiri Ethereum (ETH), Vitalik Buterin, baru-baru ini membahas masalah regulasi dalam industri kripto. Menurutnya, aturan yang menghalangi cryptocurrency untuk menjadi arus utama dinilai merugikan industri.
Buterin tidak terlalu khawatir dengan penolakan Komisi Sekuritas dan Bursa AS (SEC) untuk memberi lampu hijau pada aset berstatus sekuritas yang diperdagangkan di bursa berbasis spot. Bahkan, dia senang bahwa regulator AS sejauh ini telah memblokir semua upaya untuk meluncurkan produk semacam itu.
Buterin yakin bahwa ekosistem mata uang kripto harus menjadi lebih matang sebelum hal ini menjadi sebuah kemungkinan. Dia percaya bahwa peraturan yang mencegah cryptocurrency mencapai arus utama sekarang sama buruknya dengan peraturan yang merugikan proyek crypto secara internal.
VOIR éGALEMENT:
Pada saat yang sama, dalam utas Twitter-nya Buterin juga percaya bahwa gagasan untuk memberlakukan aturan KYC (know-your-customer) dalam keuangan terdesentralisasi (DeFi) tidak begitu "berguna" karena akan "mengganggu" pengguna, sementara hal tersebut tidak banyak membantu untuk menghalangi peretas.
Buterin menjelaskan bahwa pelaku kejahatan sebenarnya menulis kode khusus untuk berinteraksi dengan smart contract. Buterin mendukung peraturan DeFi moderat yang akan mencakup batasan leverage yang mungkin, persyaratan audit yang ketat, serta langkah-langkah lainnya.
CEO FTX Sam Bankman-Fried memuji saran Buterin, menggambarkannya sebagai "cukup masuk akal" dalam tweet-nya. Peraturan tetap menjadi masalah utama untuk seluruh industri cryptocurrency, dengan banyak eksekutif terus-menerus menuntut kejelasan.
The English, Chinese, Japanese, Arabic, and French versions are automatically generated by the AI. So there may still be inaccuracies in translating, please always see Indonesian as our main language. (system supported by DigitalSiber.id)