JAKARTA – Buntut meninggalnya seorang balita terkait dugaan gagal ginjal akut di Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Sawah Besar, Jakarta Pusat, Dinas Kesehatan DKI Jakarta akan melakukan penyelidikan.
"Nanti kita lakukan pemeriksaan dan penelitian kembali dengan pihak terkait," kata Kepala Dinas Kesehatan DKI Jakarta Widyastuti, mengutip Antara, Jumat, 28 Oktober.
Widyastuti mengatakan penelitian perlu dilakukan untuk mengetahui apakah balita tersebut meninggal akibat mengonsumsi obat sirop parasetamol atau bukan.
"Apakah balita tersebut meninggal akibat mengonsumsi obat sirop parasetamol, itu perlu diteliti lagi," lanjutnya.
Ia melanjutkan kasus tersebut perlu dilakukan penelitian secara medis terlebih dahulu untuk menentukan penyebab meninggalnya balita.
Ditempat yang sama, Kepala Puskesmas Kecamatan Sawah Besar, Lusi membenarkan jika pihaknya memberikan obat kepada seorang balita (4) dengan jenis parasetamol yang diduga meninggal akibat gangguan ginjal akut misterius pada anak.
VOIR éGALEMENT:
"Memang ada obat dari pihak puskesmas yang diberikan obat jenis parasetamol," ucap Lusi.
Sebelumnya, Kepala Suku Dinas Kesehatan Jakarta Pusat, Rismasari mengatakan, dari tiga kasus, satu pasien meninggal dunia. Sedangkan dua lainnya ada yang memiliki penyakit ginjal bawaan dan satu lainnya karena infeksi.
"Di Jakpus ada tiga orang suspek, satu orang infeksi, yang satu lagi memang ada kelainan ginjal bawaan sejak lahir dan satu lagi ini yang meninggal," ujar Rismasari.
Rismasari menyatakan pihaknya telah melakukan pemeriksaan terkait penyebab meninggalnya satu pasien tersebut.
"Sudah ada pemeriksaan lebih lanjut, obat juga sudah diperiksa tapi hasilnya belum ada," katanya.
The English, Chinese, Japanese, Arabic, and French versions are automatically generated by the AI. So there may still be inaccuracies in translating, please always see Indonesian as our main language. (system supported by DigitalSiber.id)