Partager:

BENGKULU - Salah satu Stasiun Pengisian Bahan Bakar Minyak Umum (SPBU) KM 6,5 Kota Bengkulu menghentikan sementara penjualan Bahan Bakar Minyak (BBM) subsidi jenis bio solar untuk menjaga keamanan. 

Area Manager Communication Relations & CSR Sumbagsel PT Pertamina Patra Niaga Tjahyo Nikho Indrawan mengatakan penjualan solar tersebut disetop mulai hari ini.

"Karena ada keributan antara pihak SPBU dengan supir truk batu bara dan untuk keamanan SPBU mereka memilih tidak jualan solar bersubsidi dulu," kata Tjahyo dikutip ANTARA, Sabtu, 27 Agustus.

Pertamina sangat menyayangkan adanya keributan tersebut yang mengakibatkan SPBU sampai harus menutup sementara pengisian bio solar.

Namun jika pengisian BBM subsidi jenis solar tersebut tetap dibuka dan banyak supir truk batu bara yang ikut mengantri maka akan terjadi kegaduhan.

"Pertamina menyayangkan masih banyak truk pengangkut batubara yang mengisi BBM subsidi bio solar dan kerap membuat operator di SPBU tidak nyaman," ujarnya. 

Beberapa sopir truk pengangkut batubara memaksa  SPBU untuk tetap menyalurkan solar bersubsidi kepada pihak supir truk.

Padahal Surat Edaran dari Kementerian ESDM Nomor : 4E/MB 01/DJBS/2022 tentang penyaluran BBM jenis bahan bakar tertentu.

Pengisian BBM subsidi jenis solar tidak diperuntukkan untuk mobil truk pengangkut mineral dan batu bara.

Tjahyo meminta kepada masyarakat untuk dapat mematuhi dang menghargai aturan tersebut agar semua pihak dapat merasa aman dan nyaman.

"Seperti penggunaan BBM sesuai dengan peruntukan dan aturan, agar yang lebih berhak dapat menikmati haknya," jelasnya

Sebelumnya,  SPBU KM 6,5 mulai hari ini telah memasang spanduk pengumuman di depan SPBU bahwa mereka tidak melayani pengisian bio solar sampai batas waktu yang belum ditentukan.


The English, Chinese, Japanese, Arabic, and French versions are automatically generated by the AI. So there may still be inaccuracies in translating, please always see Indonesian as our main language. (system supported by DigitalSiber.id)