JAKARTA - Jerman pesta gol. Dalam duel di Grup A yang menjadi pembuka Euro 2024 di Stadion Allianz Arena, Munich, Sabtu, 15 Juni 2024 dini hari WIB, Jerman menghancurkan Skotlandia yang bermain dengan 10 pemain 5-1.

Jerman sama sekali tak memberi ampun kepada Skotlandia. Mereka langsung menggebrak pertahanan lawan. Hasilnya, hanya dalam tempo 30 menit, Jerman sudah unggul 3-0.

Ini menjadi start gemilang Jerman yang menjadi tuan rumah Piala Eropa. Mereka memetik kemenangan besar pada laga pembuka sehingga menaikkan kepercayaan diri Kai Havertz dkk.

Apalagi sebelumnya performa Die Mannschaft memang kurang meyakinkan. Pada dua laga uji coba terakhir, mereka ditahan imbang Ukraina dan harus susah-payah menang 2-1 atas Yunani.

Sementara, Skotlandia pun tak bisa dianggap remeh. Mereka diperkuat gelandang Manchester United Scott McTominay.

Sedangkan di belakang ada bek Liverpool Andrew Robertson. Namun The Tartan Army sama sekali tak berkutik.

Di laga itu, Jerman langsung menggebrak pertahanan Skotlandia. Dengan mengandalkan Havertz sebagai ujung tombak yang ditopang Ilkay Gundogan, Jamal Musiala dan Florian Wirtz. Sementara, gelandang veteran Toni Kroos menjadi penyeimbang sekaligus mengatur irama permainan tim.

Hasilnya pertandingan baru berjalan 10 menit, Jerman sudah unggul. Wirtz sukses membobol gawang Skotlandia setelah menyelesaikan assist dari Joshua Kimmich.

Keunggulan 1-0 menjadikan pasukan Julian Nagelsmann kian bersemangat. Mereka juga sepenuhnya mendominasi dengan ball possession mencapai 75%.

Jerman pun tak butuh waktu lama untuk menambah gol. Kali ini, Musiala yang memperbesar keunggulan di menit 19. Pemain Bayern Munchen ini menyambut assist dari Havertz.

Tuan rumah sesungguhnya erpeluang menambah gol saat mendapat hadiah penalti di menit 25. Hanya wasit Clement Turpin kemudin insiden dijatuhkannya Musiala oleh Ryan Christie yang dianggap terjadi di kotak penalti lewat VAR.

Ternyata, insiden terjadi di luar kotak penalti sehingga wasit hanya memberikan tendangan bebas kepada Jerman. Havertz yang melakukan tendangan bebas dan bola diamankan kiper Angus Gunn.

Namun menjelang akhir babak pertama, Jerman mendapat benar-benar mendapat hadiah penalti. Tak hanya itu Skotlandia harus kehilangan seorang pemain setelah bek Ryan Porteous melakukan pelanggaran berat.

Insiden itu terjadi di menit 44 saat Porteous menjatuhkan Gundogan. Akibatnya, gelandang Barcelona ini harus mendapat perawatan. Demikian pula Porteous menjalani perawatan atas tindakannya.

Wasit kemudian meninjau insiden itu lewat VAR. Hasilnya, Porteous terlihat jelas melakukan pelanggaran di kotak penalti sehingga Turpin menunjuk titik putih.

Havertz yang mengambil eksekusi penalti. Pemain depan Arsenal ini pun menuntaskan eksekusi dengan baik setelah kiper Gunn salah menebak arah bola. Skor 3-0 untuk Jerman dan bertahan sampai akhir babak pertama.

Memasuki babak kedua, Jerman menurunkan tempo permainan. Meski demikian, mereka tetap menguasai permainan. Ini menyulitkan Skotlandia untuk mengejar defisit gol.

Jerman tetap menekan pertahanan lawan. Usaha mereka akhirnya membuahkan hasil di pertengahan babak kedua.

Striker Niclas Fullkrug yang masuk menggantikan Havertz sukses memperbesar keunggulan Jerman menjadi 4-0. Dirinya masuk di menit 63 dan lima menit kemudian sudah mencatatkan nama di papan skor.

Bahkan di menit 77, Fullkrug kembali membobol gawang Skotlandia. Hanya, gol pemain depan Borussia Dortmund ini kemudian dianulir karena dia dalam posisi offside.

Tim asuhan Steve Clarke ini akhirnya bisa mencetak gol yang memperkecil ketinggalannya di menit 87. Gol tercipta akibat bunuh diri bek Antonio Ruediger. Skor berubah menjadi 4-1.

Namun pada injury time, Emre Can berhasil memantapkan keunggulan Jerman. Can yang mendapat panggilan dari Nagelsmann di saat-saat terakhir sukses membobol gawang Skotlandia setelah menyelesaikan assist Thomas Muller.

Gol Can sekaligus menutup laga dengan keunggulan 5-1. Kemenangan itu langsung membawa Jerman ke puncak klasemen Grup A.


The English, Chinese, Japanese, Arabic, and French versions are automatically generated by the AI. So there may still be inaccuracies in translating, please always see Indonesian as our main language. (system supported by DigitalSiber.id)